Dinyatakan Punah, Harimau Jawa Masih Ada di Ujung Kulon?

Febriyani Frisca diperbarui 13 Sep 2017, 19:49 WIB

Fimela.com, Jakarta Keberadaan harimau yang semakin hari keberadaannya semakin memprihatinkan membuat hewan tersebut jadi salah satu hewan yang dilindungi oleh pemerintah. Indonesia memiliki tiga spesies harimau, yakni harimau Jawa, Bali, dan Sumatera. Dikutip dari ensiklopedia bebas Wikipedia, harimau Jawa dan Bali telah punah karena habitat dan perburuan.

Namun, sekitar dua minggu yang lalu, seekor kucing besar yang diduga harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) dikabarkan tertangkap kamera di Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Jawa Barat oleh seorang petugas yang sedang berpatroli. Dalam sebuah foto, kucing besar tersebut terlihat sedang memangsa seekor banteng di padang gembala Cidaon. Padahal, hewan karnivora tersebut telah dinyatakan punah sejak 1980-an akibat perburuan dan habitat semakin menyempit karena lahan pertanian.

Dikonfirmasi oleh Liputan6.com, Ramhat Kepala TNUK mengatakan bahwa hewan tersebut belum bisa dipastikan kejelasannya. "Kami sudah menurunkan tim survei ke lapangan untuk mengetahui keberadaan hewan tersebut," kata Rahmat saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Selasa (12/9/2017).

Lebih lanjut, Rahmat berjanji akan menyampaikan ke publik jika sudah dapat kepastian dengan data yang akurat jika harimau Jawa ditemukan di TNUK. "Jadi saat ini belum bisa komentar. Nanti setelah ada hasil, maka akan kami share ke media," imbuh Rahmat.

Jika dibandingkan dengan harimau lain yang ada di Indonesia, harimau Jawa memiliki ukuran tubuh yang terbilang kecil. Lebih lanjut, harimau Jawa jantan memiliki berat sekitar 100-140 kilogram, sedangkan harimau Jawa betina memiliki bobot sekitar 75–115 kilogram. Untuk panjang tubuhnya, jantan memiliki panjang sekitar 200-245 cm dan betina lebih pendek dari jantan dengan ukuran yang tidak diketahui.