Adipati Dolken sempat tak ingin menerima tawaran bermain sebagai anak sekolahan. Kini, ia terlibat dalam film terbarunya berjudul Posesif. Dan ia kembali didampuk menjadi anak sekolahan. (Nurwahyunan/Bintang.com)
"Karena buat gue cerita ini bukan sekedar anak SMA doang," kata Adipati Dolken di Senayan City, kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (12/9). (Nurwahyunan/Bintang.com)
"Dia mengangkat sisi lain, banyak orang pasti pernah atau jadi orang posesif. Posesif dari hal yang kecil sampai besar. Misal lu mau lihat handphone pacar lu, itu posesif," lanjut Adipati Dolken. (Nurwahyunan/Bintang.com)
Banyak pelajaran didapat dalam film terbarunya. Berperan Yudhis, cowok posesif. Dengan lawan main pemeran baru, Putri Marino yang berperan sebagai Lala. Kisah cinta Yudhis dan Mario yang awalnya sederhana berubah rumit dan bahaya.(Nurwahyunan/Bintang.com)
"Buat gua itu semua ada di semua umur enggak cuma anak SMA doang. Tapi itu semua berasal dari sini dari anak SMA. Buat gue itu poin penting karena biar mereka menyadari kalau itu ada potensi buat jadi orang yang posesif,"tuturnya.(Nurwahyunan/Bintang.com)
Untuk bisa membangun chesmistry dengan pemain baru, pemeran 26 tahun itu juga sering jalan bareng di luar lokasi syuting. Ini dilakukan untuk lebih mudah membangun kedekatan keduanya. (Nurwahyunan/Bintang.com)
"Ya percaya aja sama lawan main, gue percaya sama Putri. Kita ngebuild chemistry, kita jalan bareng, kita membuat perasaan cinta itu keluar. Jadi harus intens dan jujur," tutur Adipati Dolken. (Nurwahyunan/Bintang.com)