Fimela.com, Jakarta Menjalin hubungan asmara dengan seseorang, kelihatannya memang hanya melibatkan dua orang. Padahal secara nggak langsung hubungan tersebut melibatkan banyak pihak. Contoh terdekatnya adalah keluarga atau orang tua dari kedua belah pihak.
Cepat atau lambat orang tua akan menunjukkan perannya. Meski memang nggak sebesar peran pasangan itu sendiri, namun tetap saja peran orang tua akan memberi pengaruh, begitu juga dengan pihak-pihak lainnya. Kamu memang masih bisa mengabaikannya dengan bersikeras berpendapat, "ini hubunganku, kan aku yang menjalani bukan orang tuaku", tapi yang akan terjadi berikutnya nggak akan semudah yang dikira. Apalagi kalau persoalannya sudah menyangkut restu.
Hubungan nggak direstui orang tua? Pikirkan seribu kali lagi deh sebelum memutuskan untuk lanjut. Hidupmu juga bukan untuk bersama pasanganmu saja, kan. Lagian orang tua adalah salah satu faktor penting dalam hidup. Ibaratnya, restu orang tua adalah salah satu dari beberapa pilar utama yang menyangga hubungan yang kamu bangun. Tanpanya, sanggaanmu nggak sempurna. Bisa sih terus dibangun, tapi mungkin akan berisiko lebih besar.
Beberapa risiko yang kemungkinan akan kamu hadapi kalau kamu nekat menjalin hubungan tanpa restu di antaranya adalah berikut ini:
1. Diketusin orang tua. Saat beliau sudah sering memperingatkanmu namun nggak pernah kamu gubris, cara terakhir yang bisa ditempuh orang tuamu untuk menunjukkan ketidaksukaannya adalah dengan bersikap ketus kepada pacarmu. Mungkin kepadamu, mereka akan bersikap biasa saja selagi nggak ada si dia, namun melihat pacarmu diketusi di hadapanmu tetap saja akan menyakitimu.
2. Dikucilkan di keluarga besar. Menentang perkataan orang tua akan membuatmu dinilai sebagai anak pembangkang. Sedikit banyak hal tersebut akan jadi bahan pembicaraan di tengah keluarga besarmu. Bukan nggak mungkin juga mereka nggak akan segan-segan ikut menunjukkan ketidaksukaannya. Lama kelamaan, jelas kamu akan merasa dikucilkan.
3. Kemungkinan berpisah lebih besar. Situasi sekitarmu nggak akan nyaman dan kondusif untuk menjalin hubungan. Semuanya seakan memberi tekanan. Maka sekali saja komitmen kamu dan pacarmu lengah atau melemah, bukan nggak mungkin kalian akan 'tertikam'. Saat itulah kalian akan dihantui dengan pikiran bahwa apa yang orang tuamu bilang selama ini mungkin benar, kalian pun mulai terpikir kata pisah.
Kalau kamu nekat menjalin hubungan sama pacarmu meski nggak direstui, apa sih pembelaanmu?