Angie Virgin Ungkap Bedanya Bekerja di Inggris dan Indonesia

Teddy Kurniawan diperbarui 11 Sep 2017, 22:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Angie Virgin menceritakan kehidupan di Inggris, terutama kultur para pegawai kantoran atau pekerja. Angie yang sempat mencoba bekerja di salah satu kantor firma hukum, mengungkapkan perbedaan kultur kerja di Inggris dan Indonesia yang ia ketahui.

"Di sana (Inggris) kulturnya kalau sedang kerja nggak boleh main handphone. Ada saatnya, misal waktu makan siang kita baru bisa lihat handphone, ngecek, kasih kabar ke suami atau nelpon," ujar Angie Virgin saat bertandang ke studio Bintang.com belum lama ini.

Bagi Angie, hal tersebut cukup efektif dan efisien dalam bekerja. Sebab, selama delapan jam kerja, para pegawai benar-benar fokus untuk melakukan pekerjaannya.

"Keseluruhan 8 jam kerja itu nggak bisa main handphone. Aku cuma bisa kirim saumi pesan, 'kabarin kalau sudah selesai atau kapan pulang mau makan apa'. Jadi aku tahu kalau dia sudah selesai kerja atau rileks atau lagi break dia pasti akan ngabarin aku. Memang sudah kulturnya seperti itu. Tapi menurut aku sih bagus ya, kerja jadinya fokus emang kerja 8 jam, nggak jadi 10 jam, 12 jam gara-gara main hape," terang Angie.

 

Meski demikian, ia tidak merasa kesulitan untuk berkirim kabar ke suami atau berkomunikasi. Sebab, memang sudah ada waktu-waktu yang ditentukan untuk saling berkomunikasi.

"Hanya jika ada peristiwa suka deg-degan deg-degan, dengerin kabar, kadang suka marah 'kamu kemana sih nggak ngabarin'. Aku suka deg-degan, khawatir tapi aku nggak bisa cerewetin dia kapan pulang karena dia harus kerja sampai selesai," ujar Angie lagi.

Angie Virgin mengikuti suaminya menetap di Inggris sejak tahun 2010. Ia kini berada di Indonesia dalam waktu cukup lama, dua tahun untuk memperkenalkan dua anaknya pada budaya Indonesia.