Girls, Ini 5 Mitos Liburan ke Luar Negeri yang Mesti Kamu Cuekin

Asnida Riani diperbarui 05 Sep 2017, 16:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Meski cantik Indonesia tak perlu diperdebatkan, namun dalam beberapa kesempatan, kamu juga pasti mau liburan ke luar negeri. Merasakan detak kehidupan berbeda, menghirup harum udara yang lain dari biasanya, menemui etnis-etnis asing, dan terlena panorama lanskap kurang familiar.

Negeri-negeri jauh itu seakan memanggil. Memerintah dengan mutlak untuk disambangi. Agar kamu tapaki jalan-jalan paling sempit dan lapangnya. Tapi, perjalanan ke luar Indonesia selalu dianggap sebagai satu langkah yang mustahil oleh tak sedikit orang. Ada saja 'nanti begini dan begitu' yang begitu membayangi, bahkan sampai membuat urung.

Pertanyaan besarnya tentu, "benarkah apa yang mereka katakan?", "sebegitu mengerikannyakah tanah-tanah berbahasa lain di seberang lautan sana?". Jawabnya tentu bisa dijawab olehmu, hanya olehmu. Caranya? Sambangi dulu satu-dua tempat untuk trial. Meyakinkan diri, jangan lagi percaya mitos-mitos tentang liburan ke luar negeri ini.

Mahal. Kata siapa? Sekarang, mari kita hitung. Berapa harga tiket pesawat terbang untuk sampai ke Labuan Bajo ketimbang Hanoi? Sekali jalan, kamu bisa temukan tiket pesawat ke wilayah di utara Vietnam yang dibanderol setengah harga ketimbang ke kawasan di barat Flores tersebut. Soal biaya hidup, street food di India banyak yang di bawah Rp20 ribu, juga BTS di Bangkok kurang lebih berharga sama dengan transportasi di Jakarta.

Kurang aman. Kamu mungkin sering membaca negara mana yang aman dan tidak disambangi traveler cewek, tapi di dalam hati, kamu juga tahu kalau aman atau tidaknya satu tempat adalah relatif. Yang penting, kamu harus bisa membaca keadaan dan tahu situasi di destinasi tujuan. Waspada adalah wajib, bahkan ketika tengah berada di 'rumah'. Jadi, perbedaannya tak akan signifikan ketika liburan ke luar negeri.

2 dari 2 halaman

Kendala Bahasa

Haruskah bisa bahasa lokal? Iya, tapi tentu tak semuanya. Kalau ke negara-negara yang menggunakan bahasa non-Inggris, kamu bisa belajar beberapa kata dasar seperti bertanya apakah lawan bicaramu bisa Bahasa Inggris, sapaan, terima kasih, dan maaf. Sesederhana itu. Nyatanya gesture dan raut wajahmu akan berbicara lebih banyak ketimbang lisan.

Repot mengurus visa. Girls, hampir setiap waktu ada kabar baik soal visa. Sekarang, sudah banyak kemudahan yang ditawarkan. Satu syarat khusus untuk aplikasi visa adalah cermat dan teliti. Baca semua persyaratan (jangan sampai ada yang terlewat), utarakan alasan sejelas dan sejujur mungkin, dan jangan malu bertanya pada mereka yang sudah lebih dulu mengajukan untuk tips, juga trik jitu. Kalau tak berhasil, pelajari alasan mengapa visamu ditolak, dan kembali ajukan. Mesti semangat memang untuk jadi pejuang visa.

Kurang cocok dengan kuliner lokal. Mencicip sajian khas mungkin sudah jadi agenda wajib banyak pelancong ketika liburan ke luar negeri. Tapi, ada juga yang ternyata kurang cocok dengan hidangan lokal. Bila kamu mengalami ini, jangan ragu untuk menghindari makanan tersebut. Sebagai bentuk antisipasi, jangan lupa bawa comfort food dari rumah, seperti abon atau makanan tahan lama macam rendang. Lagipula, banyak sajian lain yang bisa kamu coba di sana.