Fimela.com, Jakarta Nasib Indria Kameswari, Pegawai Balai Diklat Badan Narkotika Nasional (BNN), ditemukan tak bernyawa di kamar mandi kontrakannya, di Perum River Valley, Desa Palasari, Kecamatan Cijeruk, Bogor, pada Jumat (1/9). Tragedi di pagi hari ini sontak membuat warga sekitar geger. Pasalnya, Indria tewas dengan luka di punggung di Hari Raya Idul Adha kemarin.
Dilansir dari Liputan6, Indria ditemukan tak bernyawa usai putrinya yang masih berumur 3 tahun, meminta tolong kepada tetangganya sambil menangis. Kepada Antara News, Kasubag Humas Polres Bogor Kabupaten, AKP Ita Puspita Lena mengatakan putri Indria berlari ke luar rumahnya untuk meminta tolong.
"Kejadian tersebut diketahui oleh saksi tetangga korban yang tinggal bersebelahan. Tetangga tersebut tahu dari anak korban yang lari dari rumahnya," katanya.
Menurut pengakuan sang anak, Indria dan sang suami, AM, sempat bertengkar sejak dini hari hingga pagi hari sebelum dia ditemukan tewas. Menurut kepala keamanan perumahan, Maulana, AM pergi pagi-pagi dengan tergesa-gesa. "Pas lewat pintu gerbang perumahan dia bawa mobil ngebut seperti terburu-buru," katanya kepada Liputan6.
Lebih jauh, Maulana mengatakan AM datang jam 03.00 WIB dan keluar dari komplek sekitar 07.00 WIB dengan terburu-buru. Tak lama, dia mendengar kabar kalau Indria ditemukan tewas di rumahnya. "Saya langsung lapor ke polisi," ujar Maulana.
Pada Senin (04/9), Tim BNN di Batam, Kepulauan Riau, menangkap suami korban yang sempat menghilang, pada Senin dini hari. Kepala Bagian Humas BNN Kombes Pol Sulistiandriatmoko pun sudah memberikan konfirmasi. "Iya (suaminya ditangkap), tadi malam jam 12.00 WIB di Batam," ujar kepada Liputan6.com, Senin (4/9/2017).
Meskipun begitu, kematian Indria Kameswari masih menjadi misteri. Hingga kini, polisi masih menyelidiki motif di balik kasus diduga pembunuhan ini.