Fimela.com, Jakarta Jeremy Thomas tengah dihadapkan pada dua masalah beruntun dalam kehidupannya. Pertama, buah hatinya Axel Matthew ditangkap pihak berwajib terkait transaksi narkoba. Berikutnya, kasus dugaan penipuan yang membelit Jeremy Thomas di tahun 2014 kembali terungkit. Lantas, bagaimana ayah dua anak itu menghadapinya?
***
Dua permasalahan yang terjadi beruntun terhadap kehidupan Jeremy Thomas, cukup berat. Apalagi keduanya berkaitan dengan hukum. Sempat terlihat tegang di awal penangkapanAxel Matthew, kini Jeremy Thomas mengaku jauh lebih tenang menghadapi cobaan berat dalam kehidupannya tersebut.
Jeremy Thomas terkejut, manakala mengetahui anak yang berada dalam pengawasannya, ternyata masuk ke dalam lingkungan yang disebut Jeremy sebagai community crime. Padahal, ia telah berusaha untuk mendidik anak-anaknya dengan beragam hal positif. Namun rupanya, takdir berkata lain.
Meski demikian, Jeremy percaya, jika Tuhan punya maksud terhadap keluarganya. Ia pun yakin, apa yang terjadi saat ini, merupakan jembatan ia dan keluarga menjadi lebih baik. Dalam doa di keheningan, dalam harap di penghujung malam, Jeremy Thomas yakin, keluarga kecilnya bisa melewati rangkaian cobaan tersebut
"Saya percaya skenario ini tidak mungkin tidak lepas dari kehendak Tuhan, tidak ada suatu peristiwa dan kondisi ini selama kita percaya pada Tuhan, tidak ada suatu peristiwa ini yang murni tanpa sentuhan tangan Tuhan," ujar Jeremy Thomas saat bertandang ke studio Bintang.com, Minggu (3/9/2017).
Apa yang dilakukan Jeremy Thomas saat ini, untuk mengobati mental keluarganya? Bagaimana perjuangan Jeremy Thomas untuk mengkampanyekan bahahayanya Community crime yang saat ini menghantui anak-anak Indonesia? Simak penuturannya selengkapnya dalam wawancara berikut ini.
Kisah Ketegaran Jeremy Thomas Hadapi Cobaan Hidup
Wajah Jeremy Thomas tampak lelah saat datang ke studio Bintang.com, namun ia tetap menunjukkan senyumnya. Urusannya memang cukup banyak belakangan ini, apalagi ia juga harus terus memantau perkembangan Axel Matthew yang saat ini berada di Lapas Tangerang. Jeremy Thomas tampaknya ingin terus menyiarkan pemikiran positif dari apa yang tengah dialaminya.
Saat mendapatkan kenyataan Axel tersangka, dan kasus Anda juga kembali dibuka, apa yang Anda lakukan?
Dalam hidup ini, kita hanya punya dua opsi dalam menghadapi hidup atau situasi. Peristiwa itu tentang tidak bisa kita kontrol 24 jam ke depan. Begitupula, kita nggak akan tahu apa yang terjadi ke depan. Pertama, kita melihat hal tersebut sebagai sesuatu yang negatif yang akan menjadikan kita kontra produktif. Kedua, kita melihat segala sesuatu dari sisi positifnya. Dan saya pilih nomor dua. Sebelumnya, kita harus believe, percaya dahulu dengan diri kita sendiri, percaya apa yang akan kita lakukan.
Terlihat tampak tegang di awal kasus Axel, kini Anda semakin tenang, apa rahasianya?
Saya orangnya yang suka menganalisa suatu peristiwa dari berbagai macam sudut pandang. Jadi ketika saya memutuskan oh ada suatu peristiwa, saya tidak langsung memvonis peristiwa itu berdasarkan satu atau dua sudut pandang tapi saya menggunakan berbagai kacamata untuk melihat peristiwa tersebut. Pada saat saya melihat peristiwa tersebut baru saya mengatakan oh baik peristiwa ini harus menggunakan cara pandang landasan yang saya pakai dalam hidup yaitu pandangan positif dan pandangan bijak. Karena hanya bisa menyelesaikan peristiwa-peristiwa tersebut dengan yang namanya kebijakan, kerendahan hati, bersabar melihat segala sesuatu yang positif.
Sempat meratapi menghadapi cobaan ini?
Saya rasa gini, dalam hal apapun kalau musibah terjadi di keluarga kita kita juga lahir dengan panca indra. Tuhan memberikan rasa sedih, senang, sakit, air mata dan segala macam itu hal yang wajar, apalagi perempuan lebih sensitif. Cuma kita mau bawa kemana energi ini? Apakah mau terlarut berlarut dan tidak ada output yang baik atau kita pindahkan menuju hal yang produktif.
Produktif seperti apa?
Saya sebagai aktor dan juga punya rumah produksi, yang sekarang menjadi rumah kreatif yang sekarang menjadi rumah branding. Dari rumah branding tersebut banyak produk retail yang kami lempar ke market termasuk salah satu baju batik dengan disain ala Jeremy Thomas yang orang nggak banyak yang tahu, istri saya juga seperti itu. Putri saya juga sangat produktif sekali membangkitkan produk lokal lipstiknya dia yang dikampanyekan di luar negeri, termasuk Axel sebentar lagi yang akan me-launching baju-baju hoodinya ala Axel. Sehingga kami mendefiniskan keluarga kami ini adalah keluarga produktif yang bisa memberikan economi added Value, itu selalu saya camkan. Added Value itu harus dilihat dari cara pandang yang positif.
Sempat kaget Axel terkena kasus transaksi narkoba?
Kami di rumah kerap sekali memberikan nasehat, saya orangtua yang cukup tegas dalam hal pendidikan penting, teman itu aura kamu dimana kamu menjadi baik atau tidak, kerap memberikan batasan, baik tidak, jelek atau oke, tapi ternyata pada saat anak itu keluar rumah, bukan pekerjaan rumah lagi. Ini yang ingin saya kampanyekan, yang kita hadapi social community crime yang kita tidak tahu, siapa orang di luar rumah tersebut, apa latar belakangnya, bagaimana mereka bisa masuk dengan berbagai cara untuk merebut anak-anak baik ini sampai ke tempat yang tidak baik, itu intinya.
Hadapi masalah, Jeremy Thomas: saya harus kuat
Tidak mudah menjadi seorang Jeremy Thomas saat ini, menghadapi dua kasus hukum dalam keluarganya. Namun hal tersebut membuat Jeremy Thomas menjadi jauh lebih bijaksana dan dapat mengajarkan kepada keluarganya tentang makna kehidupan.
Apa Anda merasa kecolongan mendidik anak?
Sebenarnya bukan kecolongan, saya mengatakan bahwa kita berhadapan berat dengan social crime. Kalau kecolongan istilahnya lain, terminologinya beda. Kita menghadapi sesuatu yang lebih berat dari yang kita duga. Kalau kecolongan kan kita nggak melakukan pekerjaan rumah kita. tiba-tiba masalah datang. Analoginya sama seperti rumah sudah dijaga pakai pagar, sekuriti, ada orang lain dengan teknik lain bisa nyelonong masuk rumah kita, itu bukan kecolongan. Berbeda jika rumah, pintu dibiarkan terbuka, itu kecolongan.
Ada fase dimana Anda stres, pusing karena selain anak, Anda juga tengah menghadapi kasus hukum?
Pada saat kita menghadapi permasalahan yang harus kita pertanyakan ke diri kita apakah kita believe? Apakah kita percaya apa yang kita lakukan itu benar atau tidak. Pada saat kita believe apa yang kita lakukan itu benar, kebenaran itu harus kita translate dalam satu bentuk energi yang baik. Sebagai kepala keluarga, komando dalam suatu kelaurga yang biarpun secara manusia normal ketika melihat putra saya cukup sedih, saya melihat istri saya cukup sedih, tapi yang namanya komando satgas di rumah saya harus kuat.
Perkembangan Matthew jadi gimana secara mental?
Kita mengikuti normatif hukum seperti yang saya katakan dari awal karena ini sudah berada di koridor hukum, ya kita harus harus hargai proses hukumnya. Mudah-mudahan sebentar lagi sidang. Mudah-mudahan kita harapkan semua pihak objektif melihat peristiwa ini dan kita kuatkan dengan doa.
Apa saja yang dilakukan Axel selama di penjara?
Dia baru saja dapatkan inspirasi dalam situasi yang kini dialami. Dia membuat disain baju dan tema bajunya yang akan dikeluarkan, Alfa Eight. Alfa Eight itu apa? Mungkin waktu dia keluar nanti akan cerita ke publik. Desainnya sangat luar biasa bagusnya berhubungan dengan keadaan cerita ini semuanya dan saya bilang bagus dan dalam situasi ini kamu harus stay positif jangan negatif.
Pernah berpikir, kenapa cobaan berat ini datang ke keluarga Anda?
Saya percaya skenario ini tidak mungkin tidak lepas dari kehendak Tuhan, tidak ada suatu peristiwa dan kondisi ini selama kita percaya pada Tuhan, tidak ada suatu peristiwa ini yang murni tanpa sentuhan tangan Tuhan.
Pasca kejadian yang menimpa Axel, Anda bakal jadi lebih protektif terhadap anak-anak?
Saya lebih protektif dalam arti kata melihat di social crime tadi, yang tadinya saya cukup memberikan fleksibilitas karena saya sering diprotes, setelah peristiwa ini saya memberikan jawaban pada mereka, who's gonna help you in this situation? Ya, family. Setelah itu orang-orang yang punya tulus, ikhlas dan berakhlak baik.
Apa yang membuat Anda begitu kuat hadapi ini semua?
God! Tuhan. karena hanya dengan Dia kekuatan dan keyakinan tersebut. Ingat kita ini partikel kecil yang nggak ada artinya di dunia ini, any time kita bisa pergi, bum. Saya bilang kepada orang-orang, manusia kekuatannya apa sih, kekuatannya adalah keyakinan terhadap energi yang mau kita sampaikan. Kalau kita nggak punya energi positif yang ingin kita sampaikan, nggak akan ada magnitude bagi orang untuk percaya dengan kita di industri apapun.
Keluarga adalah segalanya bagi Jeremy Thomas. Melindungi keluarga, bukan berarti membela kesalahan, melainkan terus memberikan dukungan dan doa yang tulus. Karena siapa lagi yang akan mendoakan di kesunyian malam, ikhlas menjadikan duka berlaku terganti suka, dan senyum dalam kedamaian, jika bukan keluarga. Semoga diberikan yang terbaik untuk keluarga Jeremy Thomas.