Fimela.com, Jakarta Mata lelaki yang saya taksir berusia akhir 30-an itu menyipit, nanar menatap seraya mengatakan, "maaf, tadi kamu mengatakan berasal dari mana?" dalam Bahasa Inggris dengan aksen begitu asing (belakangan saya baru tahu itu logat Norwegia). "In-do-ne-sia," ucap saya dengan memenggal agar ia lebih jelas mendengar. Masih bingung juga ia, akhirnya saya mengucap 'kata sakti', Bali.
Mendengar bunyi familiar, lelaki itu menunjukkan raut berbeda. Ia menyembulkan kalimat demi kalimat bagaimana ia jatuh hati pada Pulau Dewata. "Saya sudah 3 kali mengunjungi Bali," tuturnya dengan nada meletup-letup. Saya menanggapi (tentu saja), tak ingin mencoreng kesan ramah penduduk Asia Tenggara, apalagi Indonesia, di mata turis asing.
Akhirnya, ia pergi. Hendak terbang ke Australia dengan pengetahuan baru kalau Bali adalah bagian dari Indonesia. Melambai ramah, ia meninggalkan saya dengan heran yang masih menggantung. Bukan karena pengalaman ini kali pertama menimpa (adegan macam tadi sudah saya alami lusinan kali), melainkan lantaran kejadiannya berlangsung di Changi International Airport, 7 tahun silam. Singapura, seberapa jauh sih dari Indonesia? Tidakkah ia melihat peta saat hendak ke Negeri Singa? Kalau iya, apakah tulisan Indonesia yang sebegitu besar tak terbaca olehnya?
Percaya atau tidak, itulah pengalaman tentang Indonesia yang menurut saya paling aneh, mengingat terjadi di tempat sebegitu dekat. Tapi, saya kemudian move on dari tanya-tanya semacam 'benarkah sebegitu tak dikenalnya Indonesia?' dan rentetan anggapan berlabel negara dunia ke-3. Pasalnya, belakangan saya melihat Negeri Khatulistiwa perlahan dilirik tak sedikit traveler dunia.
Bukan hanya karena saya lebih mudah memperkenalkan diri pada orang asing, tapi juga meningkatnya intensitas bertemu wisatawan mancanegara ketika pelesiran di dalam negeri. Kabar baiknya, kejadian tersebut tak hanya berlangsung ketika menghabiskan waktu di Bali. Jadi, wilayah mana saja di Indonesia yang sekarang juga turut jadi incaran traveler dunia?
Pesona Indonesia yang Melampaui Semata Bali
Yang saya, dan mungkin juga kamu notice dari banyak berita adalah Lombok. Ya, pulau yang disebut sebagai Bali tanpa terlalu banyak turis ini sudah menambat hati tak sedikit pelancong. Bukan hanya awam, bintang Korea dan pembalap sekelas Valentino Rossi pun telah berlabuh untuk menikmati pesona salah satu keping wilayah Nusa Tenggara Barat ini.
Secara statistik, sebagaimana dikutip dari Good News from Indonesia, Minggu (3/9/2017), Lombok jadi salah satu wilayah yang paling diincar turis mancanegara, khususnya dari Korea Selatan, di mana persentase tertinggi berada di tahun 2015. Kendati demikian, hingga kini, turis asal Negeri Ginseng masih tercatat sebagai pendatang paling konstan di Lombok.
Beralih ke bagian timur, ada Taman Nasional Kepulauan Komodo yang sejak tiga tahun silam jadi tujuan perjalanan seleb, maupun travel blogger dunia, termasuk Kiersten, cewek asal California yang mengelola theblondeabroad.com. Ketertarikan wisatawan asing ini tak hanya soal lanskap, namun juga dilatarbelakangi ragam festival menarik.
Di banyak kesempatan, Menteri Pariwisata, Arief Yahya, sering menuturkan kalau pergelaran festival tak hanya sebagai upaya pelestarian budaya dan adat istiadat, namun juga sebagai cara untuk menarik turis asing singgah. Yang belum lama terselenggara adalah World Surfing League 2017 di Pantai Watu Karang, Pacitan dan Wonderful Sail 2 Indonesia 2017.
Lalu, ada juga Lampung yang mulai disambangi peselancar asal Australia dan Bintan sebagai destinasi populer turis asal Tiongkok. Dikutip dari Liputan6.com, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia hingga Juni 2017 mencapai 6,48 juta kunjungan. Angka tersebut naik 22,42 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya.
Kenaikan angka tersebut bisa jadi bencana atau malah berakhir sebagai anugerah. Tergantung bagaimana kita menghadapinya. Akankah terjadi akulturasi atau malah dilanda asimilasi? Kesiapannya tentu tak hanya berupa kelengkapan fasilitas, tapi juga mental dari pribumi. Jadi, sudah siapkah kamu 'berbagi' keindahan panorama Indonesia dengan turis asing?
Asnida Riani,
Editor Food & Travel Bintang.com