Fimela.com, Jakarta Peluang untuk melakukan perselingkuhan selalu ada. Nggak ngaruh pasangannya mau dekat, mau jauh, mau cakep, mau tajir, mau super baik, mau sayang banget sama dia pun; setiap orang punya kesempatan yang sama besar untuk berselingkuh.
Dengan kesempatan yang sama besar tapi hasil berbeda, yakni ada yang selingkuh dan ada yang nggak selingkuh, itu karena nggak semua orang punya motivasi untuk berselingkuh.
Yes, perselingkuhan itu terjadi karena adanya sebuah motivasi. Motivasi yang terbentuk dari faktor-faktor baik dari dalam maupun dari luar dirinya, yang kemudian membuat dia memilih berselingkuh demi mewujudkan motivasi tersebut.
Pada setiap orang, motivasi untuk berselingkuh itu bisa berbeda-beda. Malah kadang, ada juga yang sebenarnya nggak punya keinginan apa-apa, hanya ketika kesempatan untuk berselingkuh itu datang, ya mereka memanfaatkannya. Tapi kalau berbicara alasan selingkuh pada umumnya sih, ya beberapa di bawah ini nih yang sering melatarbelakangi terjadinya perselingkuhan.
1. Tergoda
Menyadari adanya peluang dan 'lawan' yang menarik, nggak jarang seseorang jadi membulatkan tekadnya untuk berselingkuh walau sebenarnya, hubungan salah satu dan/atau kedua belah pihak yang terjalin itu nggak sedang mengalami permasalahan apa-apa.
2. Bosan
Kalau bosan, sekalipun peluang perselingkuhan itu nggak kelihatan, biasanya malah dicari-cari. Jadi memang terjadinya perselingkuhan karena bosan terhadap pasangan itu sudah disadari sejak awal.
3. Mencari tantangan
Kalau sudah bosan, pasti inginnya mencari sesuatu yang membuatnya merasa "hidup" lagi, nggak flat aja setiap hari. Tapi alih-alih mencari hiburan dengan liburan, dia malah milih mainin perasaan pasangan. Hih!
4. Cari alasan untuk putus
Jika perselingkuhan terjadi karena memang pelakunya itu ingin putus, ya kemungkinan besar ketiga faktor yang telah disebutkan sebelumnya itu juga dia miliki. Jadi memang si pelaku memiliki lebih banyak alasan untuk berselingkuh dibanding alasan untuk setia sama pasangannya.