Fimela.com, Jakarta Kehidupan selalu punya dinamika. Setiap hal selalu ada pasang surutnya, termasuk juga persahabatan. Di satu masa, kamu bisa jadi orang paling beruntung di dunia karena memiliki sahabat yang selalu ada dalam suka dan duka. Namun di masa berikutnya, kamu seakan kehilangan segalanya karena kamu dan sahabatmu bertengkar.
Ya, sudah akrab sampai seperti saudara sedarah juga bukan berarti kisah kamu dan sahabatmu akan berjalan mulus tanpa drama pertengkaran. Pertengkaran itu pasti ada, namanya dua kepala dengan berbagai perbedaan pendapat pasti ada momen 'benturan'-nya. Tapi pertengkaran bukan pertanda berakhirnya persahabatan. Justru, sebagai 'sahabat', semestinya semua pertengkaran bisa lebih mudah diatasi tanpa perlu pakai drama perpisahan.
Meski demikian, perlu diingat bahwa di antara kedua orang sahabat sekalipun, rasa egois dan gengsi pasti ada, dan selama keegoisan serta gengsi itu masih mendominasi diri masing-masing, pertengkaran bakalan terus terjadi. Bahkan mungkin tambah parah.
Pernah nggak kamu bertengkar dengan sahabatmu sendiri? Lalu, apa yang kamu lakukan untuk memperbaiki keadaan? Sama sahabat sendiri, sesalah apapun dia pasti mudah saja bagimu untuk memakluminya. Kamu juga nggak perlu segan untuk menegurnya seperti hari-hari biasa, kan? Meski kadang pertengkaran yang terjadi meledak-ledak di luar dugaan, tapi, optimis semua bisa diatasi dan kalian segera balikan, ya!
Kalau Mau Kamu dan Sahabat Baikan, Tunjukkan Kepedulian
1. Introspeksi adalah yang utama. Jangan langsung menunjuk siapa yang benar dan siapa yang salah, malah kalau perlu juga nggak usah tunjuk benar atau salah. Introspeksi aja, telusuri benar-benar apa penyebab pertengkaran kalian. Bisa jadi, ini adalah tumpukkan kekesalan yang meledak.
2. Cari tahu kenapa dia marah. Bisa saja dia salah, tapi bisa jadi dia marah juga karena salah satu hal tentang dirimu, atau satu hal dari dirimu itulah yang memperburuk keadaan. Ya, intinya, cari tahu kenapa dia marah. Lalu apapun yang dia temukan, cari solusi yang damai bagi kalian berdua.
3. Ingat apa yang telah kalian lalui dan apa yang akan kalian lalui ke depannya jika kalian terus bersama. Mungkin amarah yang ada antara kalian mengacaukan segalanya, dan ingatan-ingatan tentang kebersamaan kalian mungkin cukup untuk menghilangkan amarahmu.
4. Rendahkan hati, kesampingkan gengsi. Sudahlah, sama sahabat sendiri ngapain sih pakai gengsi-gengsi? Dia sudah tahu buruk-buruknya kamu, kamu pun sebaliknya. Kalian sudah mengetahui cerita satu sama lain begitu jauh, apa sulitnya untuk mengerti yang satu ini? Pasti bisa!
5. Ngobrol langsung. Bisa sih kamu chat dulu, tapi untuk penyelesaiannya lebih baik kalau kamu bicarakan langsung. Dia nggak menggubris chatmu? Ya samperin aja, kamu pasti tahu kan dia di mana sehari-harinya?
Jangan ragu untuk melakukan berbagai upaya demi menyelamatkan persahabatan kalian. Percayalah, semua layaknya diperjuangkan!