Fimela.com, Jakarta Kabar soal dihentikannya penampilan Afgan saat tampil di ajang Prambanan Jazz mendapat dukungan dari sahabat-sahabatnya. Dukungan dan apresiasi atas totalitas pelantun lagu Bukan Cinta Biasa itu pun mengalir. Mereka yang memberikan dukungan antara lain Rossa, dan Andre Hehanussa, dan lain-lain para penggemar.
Sebagai teman dekat Rossa termasuk orang yang dihubungi Afgan ketika dirinya mendapat pesan dari panitia Prambanan Jazz soal diminta tidak tampil di ajang tersebut. Padahal Afgan sudah jauh-jauh hari diundang, dan penggemar pun sudah datang dan begitu antusias untuk menyaksikan aksi panggung dia. Saat itu Afgan meminta saran dari sahabatnya. "Dia cerita mau naik panggung tapi delay-nya udah lama banget gitu, telat, aduh gimana ya? Aku di suruh enggak nyanyi," cerita Rossa.
Akhirnya seperti yang diketahui semua pihak, Afgan pun memutuskan untuk tampil. Afgan bersama band dan management pun sudah mempertimbangkan plus dan minusnya ketika memutuskan tampil mesti tanpa restu dari panitia. Karuan saja akibatnya di tengah-tengah penampilannya suplay listrik ke panggung dihentikan. Suasana gelap dan pengeras suara pun tak bisa berfungsi.
Namun hal itu ternyata tak menyurutkan semangat Afgan dan juga para penggemar yang hadir. Mereka malah menyalakan lampu di telepon pintar masing-masing. Dalam keremangan terpancar ratusan cahaya nan indah dari telepon genggam para penggemar Afgan yang memberikan support untuk keputusan yang dipilihnya.
Andre Hehanusa yang juga tampil di even yang sama memberikan komentar soal dihentikannya penampilan Afgan. Menurutnya apa yang dilakukan Afgan adalah bentuk keprofesionalan dia sebagai seorang penyanyi. "Saya apresiasi apa yang dilakukan Afgan. Demi penggemar dia tetap bela-belain tampil meski dengan fasilitas yang apa adanya. Panitia sudah kehilangan cara untuk menghentikan penampilan Afgan, akhirnya suplay listri dihentikan di panggungnya," ungkap pelantun tembang Bidadari ini.
What's On Fimela
powered by
Solidaritas Sesama Artis
Apa yang dilakukan rekan-rekan Afgan ini adalah solidaritas sesama artis. Kejadian ini menurut Andre Hehanusa bisa menjadi pelajaran bagi panitia Prambanan Jazz dan semua pihak di masa yang akan datang. Sudah saatnya perlakuan diskriminatif antara artis lokal dan artis mancanegara dihentikan.
"Saya perhatikan panitia dalam kasus ini lebih enggutamakan artis internasional. Panitia menurut saja profesional saja soal kedatangan artis. Kalau artisnya terlambat datang yang tanggung risiko. Apalagi sampai harus merugikan artis lain yang sudah berusaha datang tepat waktu," katanya.
Satu lagi yang menjadi poin yang digarisbawahi oleh Andre adalah soal adanya noice saat tampil. "Mustinya saat MoU dengan artis internasinal dan juga artis lokal harus diterangkan ini adalah festival yang memiliki beberapa panggung, bukan seperti Solo Concert. Jadi kemungkinan akan adanya noice itu besar sekali. Saat saya manggung di kemarin di Prambanan juga ada noice dari panggung lain. Kalau hal ini sudah diterangkan sejak awal, hal kayak gini bisa dihindari," lanjtnya.
Soal perlakuan berbeda antara artis luar negeri dan artis dalam negeri ini juga mendapat tanggapan dari penggemar Afgan. "Padahal barusan ngrayain hari kemerdekaan lho. Menghargai musisi negeri sendiri juga salah satu cara untuk menghargai Indonesia. Perbaiki lagi buat acara jazz gunungnya. Sangat sayang banget acara bagus tapi engga bisa terkoordinir dengan baik," kata pemilik akun @ayuuwiedya.
Apa yang dilakukan Afgan dan management-nya yang memutuskan tampil meski tak ada dukungan dari pihak penyelenggara akhirnya disadari oleh pihak panitia Prambanan Jazz Festival. Mereka memberikan klarifikasi dan permintaan maaf atas apa yang sudah terjadi. Seperti kata Rossa dan Adre Hehanussa semoga persoalan seperti ini tak terjadi untuk masa yang akan datang.