Waspada! 4 Kejahatan Ini Sering Menimpa Turis di Kuala Lumpur

Asnida Riani diperbarui 22 Agu 2017, 10:50 WIB

Fimela.com, Jakarta Bersama dengan beberapa nama, Kuala Lumpur merupakan satu kota langganan turis Indonesia di Asia Tenggara. Ibu Kota Malaysia ini tak hanya terkenal akan wisata belanja dengan harga yang jauh lebih miring dari Singapura, pun tak semata tentang kuliner nan menggugah selera, tapi juga sebagai wilayah di mana lanskap alam cantik membentang, juga tenang suasana kuil menggoda.

Di samping itu, kunjungan ke Kuala Lumpur juga diklasifikasikan sebagai satu perjalanan yang cukup aman. Kendati demikian, label itu kiranya tak membuatmu melonggarkan perhatian, apalagi kewaspadaan. Seperti wilayah lain di Bumi, kota berikon Menara Petronas ini pun berisiko sebagai tempat di mana kejahatan dan penipuan terjadi, terlebih pada turis.

Supaya bisa lebih berhati-hati, kamu mesti tahu jenis kejahatan apa yang biasanya menimpa traveler saat mampir di Kuala Lumpur. Informasi ini sekiranya bisa jadi langkah awal untuk menentukan langkah dan membuat keputusan-keputusan yang membuatmu terhindar dari kejahatan macam ini. Dikutip dari kuala-lumpur.ws, Selasa (22/8/2017), berikut beberapa daftarnya.

Taksi. Tak hanya nyaman, menggunakan taksi saat tengah liburan bareng di Kuala Lumpur pun bisa jadi satu cara menghemat biaya. Tapi, ada beberapa oknum supir taksi yang nakal dan ogah menyalakan argo. Sebagai ganti, mereka akan mengetuk 'harga datar'. Daripada tertipu, kamu bisa memanfaatkan kupon diskon taksi yang biasanya ditawarkan di Kuala Lumpur International Airport (KLIA), KL Sentral Station, dan terminal bus.

Copet dan Jambret. Pencopet biasa muncul di area ramai macam Petaling Street dan transportasi umum di jam sibuk. Tapi, yang paling berbahaya adalah penjambret di sepeda motor yang menarik paksa tas pejalan kaki. Cara menghindari kejahatan ini sebenarnya sama seperti yang kamu lakukan di rumah. Taruh barang berharga di area yang selalu bisa diawasi. Jangan membuka atau menggunakan barang berharga seperti smartphone di tempat sembarangan.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Berhati-hati dengan Anak Kecil Penjual Bunga

Anak kecil penjual bunga. Satu pemandanan yang paling umum di Changkat Bukit Bintang adalah anak kecil penjual bunga seharga rata-rata 10 ringgit. Mereka memang tak melakukan kejahatan berarti dan biasanya tak mendapat perhatian banyak pengunjung.

Tapi, jangan biarkan anak-anak ini terjebak di situasi tersebut. Setelah terjual, mereka biasanya akan kembali ke orangua mereka yang menunggu di gang-gang dan membawa bunga baru. Ketika bertemu, tolak membeli bunganya dengan sopan dan teruslah berjalan.

Biarawan palsu. Setidaknya sekali, kamu akan sangat mungkin berjumpa dengan biarawan atau orang yang mengaku berasal dari organisasi tertentu untuk meminta partisipasi berupa uang. Kebanyakan dari mereka akan berpenampilan layaknya biarawan.

Peminta sumbangan palsu ini biasa ditemui di beberapa sudut Kuala Lumpur, termasuk Jalan Alor dan Chinatown. Mereka biasanya akan mengaku sebagai wakil dari satu pantai asuhan, menunjukkan ID dan membawa buku berisi informasi detail tentang anak-anak berserta fotonya. Bila bertemu, kamu bisa tersenyum sopan sambil menolak, atau sesederhana terus berjalan.