Eksklusif Karina Nadila, Ingin Peran Junkie dan Film Biografi

Rivan Yuristiawan diperbarui 22 Agu 2017, 07:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Jika menyebut nama Karina Nadila, mungkin sebagian orang akan langsung tertuju pada prestasinya sebagai Puteri Indonesia Pariwisata di ajang Puteri Indonesia 2017. Karina akan berangkat mewakili Indonesia ke ajang Miss Supranational 2017.

***

Namun, jauh sebelum itu, Karina Nadila sudah memulai karirnya di Industri hiburan tanah air lewat bidang seni peran. Gadis berusia 24 tahun tersebut memang sudah cukup lama berkecimpung di dunia akting tanah air. Menilik di filmografinya, sudah ada belasan FTV dan film layar lebar yang membuktikan karir seorang Karina Nadila sudah cukup panjang di industri hiburan tanah air.

Pemilik nama lengkap Karina Nadila Naib ini pernah bermain di film Gaby dan Lagunya, Pirate Brothers, Tuyul part 1, Pizza Man, Super Didi, Sundul Gan: The Story of Kaskus, Koala Kumal dan Mantan. Sedangkan film terbarunya, Zodiac: Apa Bintangmu? kemungkinan akan dirilis menjelang akhir tahun ini.

Ketika sebagian orang menganggapnya sudah mapan di industri hiburan, Karina lantas mengambil jalan lain untuk mengikuti ajang kecantikan Puteri Indonesia 2017. Bukan sebagai batu loncatan, menurut Karina menjadi ratu kecantikan adalah mimpi yang sudah ia pupuk sejak usia 8 tahun.

"Jadi Puteri Indonesia itu mimpi saya. Aku nggak pernah mikir Puteri Indonesia itu loncatan karir, tapi menjadi seorang Puteri Indonesia adalah mimpi saya dari umur 8 tahun,” ujar Karina Nadila saat berbincang dengan Bintang.com beberapa waktu lalu.

“Ketika seseorang dikasih kesempatan untuk menjadi beauty queen mewakili negaranya, ada kebanggaan ketika kita membawa nama negara, dan ditanya, 'apa yg ingin lu lakuin utk dunia ini?'. Itu kayak negara ini dengan wakilnya mau ngebawa perubahan loh," sambung Karina.

Hasilnya, Karina menjadi runner-up 2 sekaligus terpilih Puteri Indonesia Pariwisata di ajang Puteri Indonesia 2017 pada Maret lalu. Dalam sebuah wawancara eksklusif, Karina Nadila menceritakan banyak hal mengenai perjalanan karirnya sampai akhirnya bisa mewujudkan mimpi menjadi wakil Indonesia di ajak kontes kecantikan internasional.

Didalamnya termasuk cerita perjuangan seorang Karina Nadila masuk ke industri hiburan seperti saat ini. Ada juga cerita Karina Nadila yang bermain di web series bertajuk Crazy Girlfriend Season 2.

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

Antara Model, Film, FTV dan Web Series

Eksklusif Karina Nadila, dari model ke dunia akting. (Fotografer: Bambang E. Ros, Stylist : Indah Wulansari, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Berbicara karir Karina Nadila di industri hiburan tanah air memang terbilang komplit. Dimulai dari dunia modeling, Karina berhasil mengembangkan sayapnya dengan berperan di banyak FTV serta film layar lebar. Kini, selain menyiapkan diri untuk maju ke Miss Supranational 2017, gadis kelahiran Jakarta itu baru saja menyelesaikan sebuah project web series bersama Gandhi Fernando.

Apa proyek terbaru kamu?

Aku masih sibuk mempersiapkan diri buat tampil di Miss Supranational 2017. Terus film terbaru aku, Zodiac: Apa Bintangmu?, juga mau tayang dalam waktu dekat ini. Aku juga ada proyek web series bareng Gandhi Fernando.

Bisa dijelasin proyek web series bersama Gandhi Fernando?

Jadi aku main di web series Crazy Girlfriend season yang kedua, kelanjutan dari season yang pertama. Sebenarnya benang merahnya sama aja, menceritakan tentang kehidupan pacaran muda-mudi jaman sekarang. Cuma bedanya di Crazy Girlfriend semuanya levelnya tuh dinaikin, lebih di dramatisir.

Apa peran kamu di Crazy Girlfriend Season 2 ini?

Aku jadi Gladys, pacaranya Nino yang dimainkan sama Gandhi Fernando. Gladys ini merasa udah cocok banget sama Nino dan pengen cepet-cepet nikah. Pokoknya dia menempuh banyak cara supaya Nino segera ngelamar dia. Pokoknya sesuai sama judulnya, jadi pacar yang rada-rada gila gitu, hahaha.

Jadi Gladys yang punya karakter 'gila', gimana tantangannya?

Aku nggak perlu pendalaman, itu udah karakter aku. Kita kan ada proses reading juga, jadi pas proses itu Gandhi sama aku diskusi juga sih harus gimana. Kalau ditanya persamaannya, ya sama dengan aku. Kalau perbedaannya cuma satu, Gladys pengen buru-buru nikah, kalau aku nggak. Dan aku nggak se-psycho dia (Gladys) juga. Kalo aku cuma kayak possesif dan bawel aja, hehehe.

Main jadi cewek aneh di Crazy Girlfriend, nggak takut imejnya kamu jelek?

Nggak sih, namanya juga artis dan di bidang akting kan harus bisa segala macam peran. Apalagi ini kan proyeknya lebih ke fun, seru-seruan.

Tanggapan fans soal karakter kamu di Crazy Girlfriend?

Karena mungkin aku sering ya mainin karakter cewe gokil dan rada gila, jadi orang-orang udah tau dari dulu aku dicapnya jutek, gragas, itu aja sih. Ya mereka tau lah kalau aku cuma akting.

Pernah main FTV, film layar lebar, dan sekarang web series, apa perbedaanya?

Kalo FTV bukannya nggak mendalami, tapi kan nggak ada proses reading, dan semuanya serba diburu-buru, jadinya berusaha mendalami semaksimal kemampuan kita pada saat itu, beda sama layar lebar. Layar lebar ada proses panjang sampai bener-bener karakternya itu dapat. Ada penghayatan, itu sih yang paling berbeda.

Apalagi perbedaannya?

Kalau FTV biasanya kita ketemu pemain itu-itu lagi, makanya walaupun nggak proses reading tapi kita dapat chemistry nya karena lawan mainnya itu-itu aja. Kalau layar lebar ketemu orang baru, ketemu permintaan baru, ketemu tim yang baru, main sama senior, itu kita harus nyamain akting mereka dan kita dapat pelajaran baru yang lebih. Nah kalau web series dibuatnya untuk seru-seruan, tapi bukannya nggak serius. Ngerjainnya lebih seru, walaupun tetep mikirin jumlah penonton, tapi tidak sebesar beban di layar lebar. Jadi enaknya web series itu serius tapi seru-seruan.

Kalau kamu sendiri, lebih senang akting bareng orang baru atau yang sudah punya chemistry sama kamu?

Tergantung kasusnya apa. Tapi sebenarnya idealnya bertemu dengan orang baru dan mendapatkan pengalaman baru. Tapi ada hal-hal dimana kita membutuhkan orang lama karena udah lebih nyaman dan mengerti satu sama lain.

Sedikit flashback, kenapa kamu memilih masuk ke dunia entertainment?

Itu sebenarnya dipaksa mami aku. Mami maksa aku untuk ikut les modeling karena aku tomboy banget. Tapi disisi lain aku ngerasa suka nih, ada passion-nya walaupun casting ditolak berkali-kali. Dan jujur-jujuran aja, pertama karena aku ada passion-nya dan yang kedua pas pertama kali ngerasain syuting iklan itu sebagai anak umur 14 tahun, aku udah ngerasa dapat uang segepok gitu kan. Kerjanya sehari dapat uangnya segepok, jadi mari kita lanjutkan hahaha. 

Sempat sering ditolak casting, bagaimana perjuangan awal karir seorang Karina Nadila?

Banyak sih. Tapi soal ditolak casting itu adalah hal yang membuat aku berada diposisi aku sekarang. Aku ingat banget ada casting yang bener-bener udah kepilih, ehh pas H-1 di cancel. Akhirnya mamiku ngirim aku ke Bali. Dua minggu saya di Bali ngelupain sedih itu. Setelah itu aku pikir mami ngggak akan nyuruh aku coba lagi (casting), tapi ternyata nggak. Pas pulang dari Bali mami ngedaftarin aku ikutan lomba modeling ala-ala. Kenapa ala-ala, karena untuk jadi finalis saya harus bayar Rp 3,5 juta, pas itu keluarga aku lagi banyak pengeluaran, aku juga belum punya penghasilan, tapi mami aku mau nyariin.

3 dari 3 halaman

Mewujudkan Mimpi Jadi Kenyataan

Eksklusif Karina Nadila, dari model ke dunia akting. (Fotografer: Bambang E. Ros, Stylist : Indah Wulansari, Digital Imaging: Muhammad Iqbal Nurfajri/Bintang.com)

Sudah memiliki kesuksesan di dunia seni peran nyatanya tak benar-benar membuat seorang Karina Nadila nyaman. Menanggalkan predikatnya sebagai seorang artis, Karina lantas mencoba peruntungan untuk ikut ajang kecantikan Puteri Indonesia 2017 dan akhirnya meraih predikat sebagai Puteri Indonesia Pariwisata yang berhak ikut maju ke ajang Miss Supranational 2017.

Seorang Karina Nadila pernah main di banyak genre film, lebih nyaman di genre apa?

Semua. Kalau jadi aktris harus bisa semua soalnya. Malahan masih banyak yang belum aku coba. Aku mau main biografi, aku pengen main jadi junkie. Karena kalau dapet sesuatu yang sesusah itu, berati tandanya background research-nya bakalan banyak banget dan itu kita akan mendapat pelajaran baru juga, tidak hanya untuk aktingnya tapi untuk lingkungan pribadi kita juga.

Peran yang menantang apa selama ini?

Sebenernya yang paling menantang itu waktu di Super Didi itu sih, karena jadi ibu dan itu susah karena aku belum nikah, belom punya suami, itu susah banget apalagi lawannya kak Vino sama om Mathias Muchus. Tapi justru itu jadi tantangan yang menarik.

Untuk seorang Karina Nadila, apa ada pertimbangan khusus untuk menerima sebuah film layar lebar?

Kalau kita ngambil nggak ada nilainya, nggak ada value juga kan jadi percuma. Jadi memang harus dipilih, kadang ceritanya. Walaupun peran aku nggak banyak, tapi tau kalau kita main di film yang akan jadi box office kan lumayan. Lawan mainnya juga, kalau lawan mainnya papan atas semua berarti film itu dijamin bagus kan, ya apalagi yang dipertimbangin.

Sudah punya kemapanan karir di industri hiburan, kenapa akhirnya memilih ikut ajang Puteri Indonesia?

Karena aku mau wujudkan cita-cita saya dari kecil. Kalau aku nggak mewujudkan cita-cita saya, hidup aku sia-sia dong.

Apa Puteri Indonesia itu menjadi batu loncatan untuk karir kamu kedepannya?

Itu mimpi aku. Lompatan karirnya mungkin kalau aku ke dunia entertainment internasional. Aku nggak pernah mikir Puteri Indonesia itu loncatan karir, tapi menjadi seorang Puteri Indonesia adalah mimpi aku dari umur 8 tahun. Ketika seseorang dikasih kesempatan untuk menjadi beauty queen mewakili negaranya, dia akan bisa ngasih banyak banget ke komunitas. Ada kebanggaan ketika kita membawa nama negara, dan ditanya, 'apa yang ingin kamu lakuin untuk dunia ini? Itu kayak, 'negara ini wakilnya mau ngebawa perubahan loh'.

Selain mewujudkan cita-cita, apa yang ingin kamu capai saat memutuskan ikut Puteri Indonesia 2017?

Kalau jadi Puteri Indonesia tuh punya banyak kesempatan kita ketemu sama orang-orang baru, mulai dari pejabat sampai orang yang kurang beruntung kita bisa interaksi. Tapi yang membanggakan adalah bisa bawa nama negara ke kancah dunia dan ngebuktiin kalau negara gua tuh bisa loh menaklukan semuanya. Kalau kita jadi ratu kecantikan tuh kita mengabdi. Kelihatannya enak, tapi disisi lain kita nggak dapat first class service, tapi kita mengabdi.

Terlepas dari pencapaian di Miss Supranational nanti, kamu juga udah mapan di seni peran. Nantinya, hal mana yang kamu bakal seriusin?

Kalau orang nanya 5 tahun lagi Karina Nadila kayak gimana, saya adalah seorang ibu rumah tangga yang punya anak dan punya bisnis kecil biar saya bisa kontrol anak saya. Kayak Dian Sastrowardoyo kan masih akting tapi porsinya nggak banyak, udah bener-bener jadi ibu yang baik, istri yang baik dan fokus sama usaha-usahanya. Itu juga inceran aku kayak gitu.

Ada rencana lain yang ingin diwujudkan?

Aku juga pengen kuliah dulu sih. Aku mau nyobain banyak hal baru. Makanya sebelum menikah maunya bener-bener memaksimalkan potensi yang ada di diri aku biar nanti kalau udah nikah punya cerita yang banyak untuk keturunan. Karena hidup kita nggak ada artinya kalau kita nggak mengolah potensi kita sehingga kita bermanfaat untuk banyak orang.

Kiprah Karina Nadila di dunia hiburan memang terbilang cukup lengkap. Selain ikut kontes kecantikan seperti Puteri Indonesia, Karina juga pernah bermain di FTV, film layar lebar, web series, model iklan dan presenter. Bidang akting sepertinya jadi pilihan utama wanita yang bertitel Sarjana Ekonomi ini. Kita tunggu saja gebrakan-gebrakan selanjutnya dari Karina Nadila di dunia entertainment.