Teater Perempuan-Perempuan Chairil Ungkap Wanita Chairil Anwar

Rivan Yuristiawan diperbarui 22 Agu 2017, 12:42 WIB

Fimela.com, Jakarta Sosok penyair legendaris, Chairil Anwar memang sudah dikenal atas karya-karya besarnya. Namun, siapa sangka, dibalik karya besarnya, Chairil Anwar juga sosok pujangga yang berhasil memikat banyak wanita lewat syairnya. Tertarik dengan kisah percintaan sang penyair, Agus Noor bekerjasama dengan Happy Salma bersama Titimangsa Foundation berniat mengangkat kisah wanita-wanita yang ada di sisi Chairil Anwar.

Dari hasil riset selama satu tahun terakhir, setidaknya ada 11 nama wanita yang mewarnai perjalanan cinta sang penyair. Namun, dalam pementasan Perempuan-perempuan Chairil, Agus Noor selaku sutradara hanya merekomendasikan 4 nama.

"Kalau diceritakan semua akan 4 hari 4 malam," tutur Agus Noor seraya tertawa dalam syukuran jelang pementasan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (19/8/2017).

Setelah proses perbincangan, akhirnya Agus Noor memilih 4 nama perempuan yang akan dinaikkan ke panggung teater. Mereka adalah Ida Nasution, Hapsah Wiraredja, Sri Ajati, dan Sumirat.

Dalam kesempatan yang sama, Agus juga menceritakan tentang masing-masing karakter wanita tersebut. Ida Nasution merupakan sosok wanita yang termasuk dalam kriteria Chairil Anwar karena terbilang cerdaas pada zamannya.

"Yang pertama Ida Nasution, Dia bisa setir mobil sebelum zaman merdeka. Dia juga menguasai bahasa asing, Prancis, Inggris, dan Belanda. Ida diperankan Marsha Timothy," ujar Agus Noor

"Yang pertama Ida Nasution, Dia bisa setir mobil sebelum zaman merdeka. Dia juga menguasai bahasa asing, Prancis, Inggris, dan Belanda. Ida diperankan Marsha Timothy," ujar Agus Noor

Disamping Ida, sosok Sri Ajati juga dinilai memiliki peran dalam proses kreatifitas tulisan Chairil Anwar. Sri Ajati yang dalam pementasan dimainkan oleh Chelsea Islan merupakan gadis cantik yang akhirnya membuat sang penyair patah hati karena cintanya bertepuk sebelah tangan.

Sosok berikutnya, dijelaskan Agus Noor adalah Sumirat. Lewat perkenalannya dengan Sumirat, dikatakan Agus, Chairil Anwar mulai memberontak tentang cinta. Meski saling cinta, namun akhirnya sang pujaan hati jatuh ke pelukan tentara yang akhirnya memulai proses kreatif sang maestro membuat karya tulis. Dalam pementasan, Sumirat sendiri dimainkan oleh Tara Basro.

 

"Dengan Mira (Sumirat), Chairil mencintai, sudah melamar, tapi syaratnya harus kerja. Nah Chairil tidak bisa memenuhi. Akhirnya Mira menikah dengan tentara karena syarat harus bekerja tidak bisa dipenuhi," jelas Agus Noor.

Ditengah pelariannya akan cinta, menurut Agus, akhirnya sang penyair seolah menemukan rumahnya di sosok Hapsah. Hapsah (Sita Nursanti) merupakan wanita sederhana yang bisa menerima segala hal tentang Chairil Anwar secara personal.

"Di tengah perjalanan itu, Chairil menemukan rumah. Seorang perempuan yang bisa menerimanya. Dia (Hapsah) seorang perempuan yang sudah mapan," tandasnya.

Karakter Chairil Anwar sendiri akan naik pentas melalui sosok Reza Rahadian sebagai pemerannya. Pertunjukkan teater Perempuan-perempuan Chairil rencananya akan diselenggarakan selama dua hari, tanggal 11 dan 12 November 2017, di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.