Fimela.com, Jakarta Cinta memang memiliki power untuk membuat hidup jadi lebih indah, tapi berarti setiap merasakan cinta segalanya pasti jadi indah. Sebab kadang-kadang, cinta juga bisa membuat sengsara. Saat mencintai seseorang dan kamu nggak tahu apakah dia memiliki perasaan yang sama denganmu atau tidak, misalnya.
Gampangnya, memang kamu bisa saja menyatakan cintamu secara langsung kepadanya. Atau menebarkan kode-kode sepanjang kamu berada di dekatnya supaya dia bisa menangkap maskud dari keberadaanmu, kemudian berharap dia membalasnya dengan kode-kode yang mengisyaratkan kalau dia juga bermaksud yang sama terhadapmu. Sayangnya, realita nggak selalu terjadi seperti itu.
Saat kamu jatuh cinta, orang yang kamu jatuhi cinta itu nggak selalu bisa langsung merasakannya. Bahkan ketika kamu ngasih kode-kode kalau kamu mulai jatuh cinta sama dia, dia nggak pasti bisa langsung menerjemahkannya. Lebih menyebalkannya lagi, ada kemungkinan lain, yakni setelah dia paham pun belum tentu dia akan menunjukkan padamu kalau dia paham. Terlalu banyak kemungkinan dalam soal jatuh cinta ini. Yang jelas, saat kamu mencintainya, dia nggak pasti membalasnya, dan kamu nggak pasti akan memilikinya.
Bisa jadi, cintamu bertepuk sebelah tangan. Dia mencintai yang lain, atau dia sudah punya pacar, atau dia memang nggak mencintaimu, ya bisa saja, kan? Kamu juga nggak punya kuasa untuk mengubah isi hatinya. Kamu cuma bisa berharap, tapi kadang harapan itu menyakitkan.
Jatuh cinta bisa berujung bikin gundah..
Atau bisa juga dia hanya menyukai keberadaanmu, tanpa senang dimiliki olehmu. Senang bersama tapi enggan terikat. Hmm, mau HTS-an? Mending nggak usah, sih. Karena pada akhirnya dia akan menemukan seseorang yang benar-benar ingin dia miliki, dan saat kamu sadar bahwa orang itu bukanlah dirimu, sakit yang kamu rasa akan berkali-kali lipat dibanding ketika mengetahui dia nggak mencintaimu.
Daripada terus memaksakan dan pada akhirnya dia menerimamu hanya sebagai plan B, lebih baik undur diri. Berhubung dia juga menikmati keberadaanmu, jadi mungkin saja di pikiran dia "nggak ada salahnya membiarkan kamu terus ada", dicintai kan menyenangkan. Kalau kamu terus melakukan itu di dekatnya, dia sih senang-senang saja kan, daripada nggak ada? Tapi, bisa jadi juga saat dia menemukan orang yang dia cintai, ya kamu dicampakkan.
Kamu berhak mendapatkan seorang yang ingin mendapatkanmu. Perasaan diinginkan itu mutlak dibutuhkan. Percaya, deh. Kamu nggak akan nyaman berlama-lama ada di dekatnya meski ada awalnya kamu bilang "nggak apa-apa dia nggak balas cintaku, yang penting aku bisa terus ada di dekat dia", tapi lama-lama kamu bakalan merasa disia-siakan dan itu nggak baik untuk dirimu.
Jatuh cinta nggak selalu berakhir dengan saling memiliki, Kadang-kadang, malah cuma bikin kamu merasakan patah hati. That's life. Kamu harus terus berjalan, jangan terpaku sama dia yang nggak 'menangkapmu'. Kelak di tengah perjalananmu kamu akan menemukan seseorang yang mencintaimu dan ingin memilikimu. :)