Vokalis grup band /rif ini didapuk Lala bermain dalam film Wiro Sableng. Menceritakan perannya sebagai pendekar yang memiliki banyak murid, Andy /rif pun mengaku bahwa ini pengalaman pertamanya berlaga di film action. (Adrian Putra/Bintang.com)
Ditemui di kawasan Senayan City, Jakarta, beberapa waktu lalu, Andy /rif menceritakan kesulitannya saat berperan menjadi Dewa Tuak. Salah satunya adalah soal dengkulnya yang sudah tak seperti dulu. (Adrian Putra/Bintang.com)
"Kesulitannya dengkul udah nggak tahan kayak dulu. Berapa menit take, tahan dulu. Tapi seneng bisa ketemu sama pesilat-pesilat ini. Jadi keinget memori lama ketika mendalami bela diri," ujar Andy /rif. (Adrian Putra/Bintang.com)
Andy pun bercerita bahwa ia menjadi seorang dewa tuak yang berusia 80 tahun dan memiliki banyak murid. Di usianya yang lanjut itu, dewa tuak ini gemar sekali mengkonsumsi tuak. (Adrian Putra/Bintang.com)
"Saya memerankan Dewa Tuak. Yang pasti tua, bungkuk di punggungnya, minum tuak terus. Seorang yang berusia 80 tahun yang mendidik murid jadi seorang pendekar,” jelasnya. (Adrian Putra/Bintang.com)
Meskipun ini pengalaman pertamanya bermain di film action, namun Andy mengaku tak asing dengan dunia bela diri, tepatnya pencak silat lantaran sebelumnya pernah ia pelajari. (Adrian Putra/Bintang.com)
"Untuk bela diri, dulu saya juga pernah ikut dan satu komunitas sama Yayan, tapi udah lama berhenti. Sekarang balik lagi, nginget lagi jadi ngebangun lagi kemampuan yang lama, menyenangkan," pungkas Andy /rif. (Adrian Putra/Bintang.com)