Fimela.com, Jakarta Rumah produksi Sinemart Pictures kembali membuat gebrakan dengan menggarap sebuah sinetron bergenre kolosal berjudul Saur Sepuh The Series. Sesuai dengan judulnya, Saur Sepuh The Series memang diadaptasi dari cerita film yang melegenda dengan judul yang sama. Lantas, apa kesulitannya membawa sebuah cerita film ke sinetron layar kaca?
Ditemui saat press preview Saur Sepuh The Series, Co Produser Sinemart, Dani Sapawie mau sedikit bercerita. Menurutnya, mengadaptasi cerita film ke dalam sinetron striping memang bukanlah hal yang mudah dilakukan.
"Untuk saat ini sangat sulit. Kalau waktu filmnya dibuat itu berbarengan dengan siaran radionya lagi booming, sehingga ketika difilmkan naskah itu penonton rasa penasarannya berlipat. Kalau sekarang problemnya lebih besar karena ini sudah 30 tahunan tidak diproduksi, kemudian dimunculkan lagi," ujar Dani Sapawie di XXI Senayan City, Jakarta, beberapa hari lalu.
"Dalam konteks pembuatan kita bahasa kasarnya sudah kehilangan naskah. Naskahnya sudah sekian tahun tapi harus dikumpulin lagi. Itu kesulitan kita," tambahnya. Terlebih, format Saur Sepuh The Series yang dibuat dalam bentuk sinetron striping tak dipungkiri harus membuat tim produksi memutar otak.
Hal tersebut dilakukan agar membuat para penontonnya tidak jenuh dengan cerita bersambung layaknya sinetron striping pada umumnya. "Apa lagi ini mau dibikin serial, kalau film itu lebih simpel, mereka nonton dua jam selesai. Jadi gimana caranya supaya penonton tv nggak bosen," jelasnya.
Drama kolosal Saur Sepuh The Series sudah tayang mulai 14 Agustus dan hadir setiap harinya pada pukul 19.30 WIB di SCTV. Di serial tersebut turut berperan beberapa nama besar seperti Samuel Zylgwyn, Cut Meyriska, Adam Jordan, Sabina Katya, Meriam Bellina, Ajie Pangestu dan nama-nama lain yang tidak kalah populer.