Fimela.com, Jakarta Kehidupan ini memang keras. Namun, bagi anak-anak yang kurang beruntung, kehidupan mungkin serasa lebih keras lagi. Pasalnya, mereka harus bekerja demi membiayai pendidikan mereka sendiri. Bahkan, ada juga anak-anak yang harus memenuhi kebutuhan keluarganya.
Seperti Muhammad Aji Wahyudin. Bocah 14 tahun ini hanya mampu bersekolah sampai tingkat SD saja. Itu pun, berkat hasil jerih payah sang ibu yang bekerja keras sebagai pembantu rumah tangga.
Sementara, sang ayah sudah lama meninggal. Bahkan lahirnya Muhammad sudah tak disaksikan ayahnya. Untuk itu, sang ibu bekerja keras demi pendidikan anaknya. Namun, 2 tahun lalu, saat Muhammad sudah lulus SD, sang ibu tak lagi sanggup membiayai sekolah putranya itu.
Terpaksa Muhammad melepas angannya untuk bersekolah di tingkat SMP. Kisah ini diceritakan Presiden Joko Widodo lewat laman resmi Facebooknya, pada 29 Januari lalu. Saat itu, para netizen langsung terenyuh dengan kisah ini.
Untuk menabung dan mencari uang, Muhammad, tulis presiden yang kerap disapa Jokowi ini, menjadi marbot masjid di Yayasan PKBM Miftahul Jannah di kawasan Pisangan Lama, Jakarta Timur. Di tempat inilah, Muhammad menumpang tinggal, tepatnya di salah satu ruang gedung sekolah milik yayasan tersebut.
“Saya jadi marbot masjid. Tugas saya bersih-bersih ruangan milik yayasan,” katanya. Bekerja sebagai marbot masjid membuat Muhammad bisa mengejar ketinggalannya dengan ikut kelas Kejar Paket B yang setara dengan SMP.
Muhammad bercita-cita menjadi seorang guru. Semoga saja, jerih payah dan ketabahan hatinya akan membuahkan kesuksesan di masa depan.