Kisah Guru Tunanetra yang Bertekad Terus Mengajar

Karla Farhana diperbarui 14 Agu 2017, 17:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Salah satu pekerjaan paling mulia adalah menjadi guru. Bukan cuma karena membagikan ilmu yang mereka miliki untuk banyak orang, tapi guru juga bisa dibilang orangtua kedua yang mendidik dan menyayangi murid-muridnya. Makanya, guru juga disebut dengan pahlawan tanpa tanda jasa. 

Soalnya, guru juga berkorban untuk murid-muridnya. Perjuangan para guru untuk mencerdaskan bangsa juga bisa dibilang sebagai tindakan heroik yang nggak bisa dibayar pakai apa pun. Apa lagi perjuangan seorang guru tunanetra di kawasan Jawa Barat. 

Namanya David Franky Novianto. Dilansir dari Liputan6, pria bergelar sarjana akuntansi ini memiliki penglihatan normal pada saat lahir. Namun, 10 tahun terakhir ini, penglihatannya semakin memburuk. 

Meskipun begitu, dia tak menyerah untuk mengajar. Dia lantas membuka les matematika di rumahnya. Karena tak lagi bisa melihat, dia pun tak habis akal. Dia akhirnya mengembangkan sebuah metode dan teknik khusus agar dia bisa tetap mengajar dengan baik dan efektif. 

Metodenya menggunakan sebuah alat peraga yang dia buat sendiri. Alat itu dia buat untuk menjelaskan geometri 3 dimensi. Semua ini dia lakukan untuk murid-muridnya agar mereka paham dasar-dasar matematika. 

Ternyata, meskipun memiliki keterbatasan, nilai matematika murid David meningkat tajam. Dia juga bersyukur, karena penghasilan dari les matematika cukup untuk menghidupinya, meskipun tak banyak. Karena bagi David, perjalanan hidupnya yang sulit merupakan petunjuk dari Tuhan. Dia percaya, siapa pun bisa melakukan apa saja, dan sanggup menghadapi berbagai tantangan kehidupan jika mengikuti bimbingan Tuhan. 

What's On Fimela