Fimela.com, Jakarta Mencari nafkah dan uang untuk menghidupi keluarga biasanya dilakukan para orangtua. Tugas anak, belajar sebelum akhirnya menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Namun, nasib Kiki ternyata berbeda dengan anak-anak lain seusianya. Dia harus membanting tulang berjualan cobek dengan cara dipikul.
Kiki, dilansir dari berbagai media, harus memikul beban kurang lebih 30 kg. Bocah yang tinggal dengan3 adiknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, harus bekerja keras lantaran tak lagi punya orangtua.
Demi membiayai adik-adiknya, dia harus memanggul cobek dan berjalan sejauh 1 kilometer menuju kawasan Pondok Indah dan Permata Hijau setiap hari. Meskipun bertubuh kecil, dia tetap bersemangat untuk berjualan.
Padahal, tak jarang dia kelelahan dan terpaksa harus tidur di pinggir jalan. Meskipun begitu, menurut laporan salah satu media nasional, Kiki tak pernah mengeluh.
Kepada salah satu media nasional, dia mengaku agak kesusahan saat menjajakan cobek. Pasalnya, cobek merupakan alat tradisional yang kini sudah jarang dipakai masyarakat perkotaan. Kiki menjual satu cobek kecil Rp35 ribu, sementara yang besar Rp75 ribu. Tak jarang beberapa pelanggan merasa iba dan memberi Kiki nasi bungkus.
Keadaan yang berat ini membuat Kiki terpaksa berjualan dan berhenti sekolah. Padahal, sebelum berjualan, Kiki sempat bersekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Ihsan Padalarang, Bandung, sampai kelas 5 SD. Kisah Kiki ini membuat banyak hati netizen teriris. Sebagian dari mereka berharap Kiki dapat bantuan dari pemerintah dan masyarakat sekitar sehingga tak lagi harus memikul cobek yang berat.