Fimela.com, Jakarta Gerhana bulan yang terjadi pada 7 Agustus 2017 lalu menjadi salah satu fenomena alam yang ditunggu masyarakat Indonesia. Tak sampai di situ fenomena alam di bulan Agustus ini pun akan berlanjut dengan adanya Gerhana Matahari Total yang akan berlangsung pada 21 Agustus mendatang.
Sayangnya, Gerhana Matahari ini tak dapat dinikmati di Indonesia seperti yang terjadi pada 9 Maret 2016 dan 1 September 2016 lalu, melainkan hanya dapat disaksikan dari wilayah Amerika Serikat.
"Selain itu, gerhana Bulan sebagian (GBS) terjadi pada 7–8 Agustus 2017. Gerhana bulan sebagian ini dapat diamati dari Indonesia. Setelah itu, juga ada gerhana Matahari total (GMT) pada 21 Agustus 2017. Namun, fenomena ini tidak dapat diamati dari Indonesia," kata Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Hary Tirto Djatmiko dilansir dari laman Liputan6.com.
Namun jangan kecewa dulu, fenomena alam ini akan terus terjadi kok. Pasalnya Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat memperkirakan penampakan Gerhana Matahari Cincin pada 26 Desember 2019 dapat dilihat di Indonesia, tepatnya di Sumatra dan Sulawesi.
Ngomong-ngomong soal Gerhana Matahari Cincin, gerhana ini terjadi saat piringan bulan hanya menutupi sebagian dari piringan matahari. Ya, jadi saat Gerhana Matahari Cincin berada di puncaknya, kamu akan melihat bulan menutupi matahari namun lingkaran terluar dari matahari masih terlihat dan bentuk seperti cincin.
Sudah pernah lihat sebelumnya? Kalau belum, meski masih jauh persiapkan dirimu untuk menyaksikan Gerhana Matahari Cincin yang diprediksi terjadi pada 26 Desember 2019 mendatang ya, sekalian kamu bisa merencanakan liburan bersama keluarga!