Mengapa Umat Muslim Dianjurkan Shalat Gerhana Bulan?

Asnida Riani diperbarui 08 Agu 2017, 08:21 WIB

Fimela.com, Jakarta Gerhana bulan parsial tampak semalam, yakni saat pergantian hari dari Senin (7/8/2017) ke Selasa (8/8/2017), Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin mengajak umat Islam di seluruh Indonesia melakukan shalat gerhana bulan atau khusuful qamar.

Dilansir dari Liputan6.com, Selasa (8/8/2017), menurut Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), gerhana matahari maupun bulan merupakan fenomena alam sebagai bukti kekuasaan Allah. Jadi, umat Muslim disarankan untuk menyikapinya dengan zikir, ibadah, dan amal saleh.

Ma'aruf menambahkan, fenomena gerhana bulan dapat meningkatkan keimanan, salah satunya dengan menjalankan salat yang merupakan sunnah mua'kkad tersebut. Sebagaimana mungkin juga sudah kamu ketahui, gerhana bulan parsial menghiasi langit Indonesia pada peralihan 7 ke 8 Agustus.

Gerhana bulan merupakan salah satu akibat pergerakan dinamis dari matahari, bumi, dan bulan, yakni peristiwa terhalanginya cahaya matahari oleh bumi, sehingga tak sampai ke bulan. Melansir Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gerhana dimulai pukul 22.48 WIB, Senin (7/8/2017), hingga menjadi sebagian pada pukul 00.22 WIB, Selasa (8/8/2017).

Puncak gerhana bulan diprediksi berlangsung pukul 01.20 WIB, hingga berakhir pada 02.18 WIB. Peristiwa gerhana diprakirakan selesai sepenuhnya pada 03.52 WIB, Selasa (8/8/2017). Fenomena angkasa ini terbilang aman disaksikan dengan mata telanjang tanpa alat bantu seperti binokuler atau teleskop. Jadi, kamu sendiri shalat gerhana bulan nggak nih semalam?

What's On Fimela