Fimela.com, Jakarta Pekanbaru Sejak menyandang dokter muda pada 2002 dari Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas Gajah Mada hingga menjadi terkenal sebagai DR OZ Indonesia, Hesta Meiriansyah atau Ryan Thamrin kemudian melanjutkan pendidikan spesialis.
Sempat disebut sepupunya, Doni Apriyaldi, Ryan tengah kuliah S2 dokter spesialis, ternyata almarhum sudah menyandang gelar itu pada 2011. Disiplin ilmu yang didalami tergolong sulit dan langka di Indonesia, yaitu Anti Aging.
"Sudah ada gelar S2 diselesaikan di Unpad (Universitas Padjajaran) Bandung," kata Hesta Asferdiansyah, kakak kandung dr Ryan di rumah duka, Jalan Kesadaran, Kelurahan Tangkerang Labuai, Kecamatan Bukitraya, Kota Pekanbaru, Sabtu (5/8/2017).
Menurut pria disapa Ferdi ini, pernyataan ini sekaligus meluruskan pemberitaan bahwa dr Ryan masih dokter umum dan masih belajar spesialis.
"Waktu itu memang disebut sepupu saya masih kuliah. Namun harus dipahami kondisi saat itu, keluarga tengah kehilangan, belum sempat menemui wartawan karena dikejar waktu pemakamanan," kata Ferdi.
Meski bergelut dalam dunia kedokteran, ternyata dr Ryan tidak membuka praktik pribadi seperti dokter lainnya. Dia juga tidak berkarir di rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan lainnya.
"Pernah di Cibubur, klinik kesehatan. Tapi sebentar saja dan disibukkan dengan entertainment, itupun masih bidang kedokteran," kata Ferdi.
Setelah mendapat gelar ini, tambah Ferdi, dr Ryan pernah berpikir untuk mengabdikan diri ke masyarakat dengan membuka praktik dokter. Hanya saja, niat itu tertunda ketika dr Ryan terpilih menjadi pembawa acara DR OZ Indonesia.
Meski disibukkan menjadi host, Ryan disebut tidak pernah melupakan niatnya membuka praktik. Diapun sudah menyiapkan investasi untuk itu karena ingin fokus pada profesinya dalam bidang kedokteran.
"Dia ingin fokus pada profesi dokternya. Ada kejenuhan juga dalam entertainment, hampir 19 tahun sejak 1997 sampai 2016," sebut Ferdi.
Hanya saja, takdir berkata lain. Dokter Ryan Thamrin yang sudah menderita sakit mag akut dan benjolan di kepala bagian belakang, mulai tergerus fisiknya. Sikap tak pernah menyerah pada penyakitnya dan ingin membuka praktik harus terhenti setelah dipanggil Sang Kuasa pada Jumat 4 April 2017 sekitar pukul 03.30 WIB. (M Syukur)