Nikita Willy Ketakutan Saat Syuting Film Gasing Tengkorak

Puput Puji Lestari diperbarui 03 Agu 2017, 14:42 WIB

Fimela.com, Jakarta ‎Kendati memimpikan sejak lama, sebenarnya Nikita Willy takut nonton film horor. Biasanya, Nikita akan terus dihantui kengerian film yang ditontonnya. Namun kini, Nikita justru membintangi Gasing Tengkorak, film horor besutan sutradara Jose Purnomo.

Nikita mengaku deg-degan beradegan dengan sosok hantu. Dia takut karena mendengar cerita tentang syuting fim horor yang sering diganggu penampakan hantu.

 

"Pas aku terima film ini aku juga tanya sama Om Jose gimana syuting horor. Dia bilang biasa, paling ada kesurupan. Aku cuma ow okay, aku harus paham dengan kondisi ini. Tapi alhamdulilah semua berjalan lancar. Jadi pas syuting sama hantu, deg-degannya, ekspresi takutnya, beneran," aku Nikita Willy, di XXI Metropole, Jakarta Pusat,‎ Rabu (2/8/2017).

Sebagaimana genre yang diangkat, suasana horor begitu terasa saat proses syuting berlangsung. Terutama pada scene paranormal dan pembacaan mantra dari Gasing Tengkorak. "Kalau udah baca mantra pasti ada kenapa-kenapa dong. Makanya kenapa ada bunga melati di setiap lokasi," ujarnya.

 

Wajar jika banyak yang mempertanyakan sikap Nikita menerima tawara film itu. Sementara nonton film horor saja, dia bisa dihantui ketakutan selama 3 hari. Bahkan, Nikita Willy akan menyelinap ke kamar mamanya karena rasa takutnya yang belum juga hilang.

 

What's On Fimela
Preskon film Gasing Tengkorak (Nurwahyunan/bintang.com)

Karena takut, Nikita Willy tak mau tidur sendiri usai nonton film horor.  "Karena aku senang nonton film horor, cuma setiap habis nonton aku nggak bisa tidur tiga hari. Jadi aku tidur sama mama atau adik aku. Dan pas orang tahu aku mau main horor, mereka tanya emang berani," ujarnya.

Bukan hanya Nikita, sang mama juga tertarik putrinya ditawari film Gasing Tengkorak. Sebab, film ini mengangkat tradisi Minang, dimana Nikita juga berasal dari daerah itu.

"Aku tanya apa itu Gasing Tengkorak, aku browsing. Ternyata itu ilmu hitam untuk praktek kejahatan dan lain-lain. Cuma ceritanya dikembangkan, bukan hanya soal itu," pungkas Nikita Willy.