Menabung Sejak Usia 30 Tahun, Nenek Pemulung Ini Naik Haji

Karla Farhana diperbarui 03 Agu 2017, 14:14 WIB

Fimela.com, Jakarta Namanya Mbah Murip, seorang nenek yang tinggal di Lamongan, Jawa Timur. Sehari-harinya bekerja sebagai pemulung, mengumpulkan sampah plastik dan kaleng, serta kardus, agar dia dan keluarga tetap bisa menyambung hidup. Namun, sejak masih muda, Mbah Murip sudah bermimpi untuk menunaikan ibadah haji

Meski bekerja sebagai pemulung dengan pendapatan yang tak menentu, Mbah Surip tetap bersikukuh untuk menabung. Mengumpulkan uang sedikit demi sedikit dimulai sejak dia berusia 30 tahun, uang Mbah akhirnya terkumpul hingga Rp20 juta. Tahun 2010 lalu, dia memberanikan diri untuk mendaftar sebagai peserta haji. Uang Rp20 juta itu lantas dia gunakan untuk ongkos pergi haji. 

Dari hasil mengumpulkan barang bekas, dia menyisihkan uang setiap harinya Rp20-50 ribu. Untungnya, Antara News mewartakan, Mbah yang berasal dari Desa Bulunrangsi, Kecamatan Laren, Kabuaten Lamongan ini juga memiliki pekerjaan sampingan, seperti memijat. 

Nama Mbah Murip sebenarnya pernah masuk sebagai daftar cadangan calon haji setahun lalu. Namun, kabar kali ini benar-benar membuat Mbah gembira dan tak berhenti mengucapkan syukur. Pasalnya, nama Mbah tahun ini benar-benar masuk sebagai salah satu calon haji yang berangkat. 

Di Asrama Haji Surabaya, pada Rabu (2/8) kemarin, Mbah Murip berdiri di depan bus yang akan mengantarnya ke Bandara Juanda Surabaya. Dilansir dari Antara News, Mbah Murip tak henti-hentinya mengucapkan syukur. "Alhamdulillah. Sebentar lagi saya berangkat ke Mekkah hasil menabung sedikit demi sedikit. Mohon doanya," ujarnya kepada Antara News di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.

What's On Fimela