Armada Tetap Berkarya Apapun Kondisi Industri Musik

Anto Karibo diperbarui 29 Jul 2017, 18:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Pergi Pagi Pulang Pagi yang dirilis tahun 2014 menjadi album studio terakhir dari Armada. Setelah sekitar 3 tahun, band yang digawangi oleh Rizal (vokal), Radha & Mai (gitar), Andit (drum), dan Endra (bass) itu kembali melempar album bertajuk Maju Terus Pantang Mundur.

"Menyenangkan, kita berangkat memang dari bawah banget. Komplit rasanya karena semua kerja keras, semua air mata, peluh, berbuah manis," kata Rizal di KFC Kemang, Jakarta Selatan, Jumat (28/7).

Setiap melempar album, tentu saja ada musikalitas yang mengalami perkembangan. Demikian pula dengan Armada. Perkembangan musikalitas mereka pun begitu terasa sejak album Kekasih Yang Tak Dianggap, Balas Dendam, Hal Terbesar, Satu Hati Sejuta Cinta, Pagi Pulang Pagi, sampai album paling anyar ini.

"Sebenernya musisi itu gradenya dilihat dari album. Semakin banyak album, gradenya semakin bagus. Kalau kami kayak naik kelas aja, tidak semua band bisa melakukan itu. Tapi Alhamdulillah ini adalah kuasa Tuhan dan kerja dari orang banyak," imbuhnya.

Terus berkarya memang telah menjadi semboyan Armada. Ditengah maraknya pembajakan baik secara fisik maupun online, mereka tetap melempar karya ke pasaran. Satu keyakinan mereka adalah adanya kebutuhan musik bagi masyarakat.

Bagi mereka, musik dewasa ini sudah mampu bersanding dengan 3 keperluan pokok yaitu sandang, papan, dan pangan. Hampir tak ada acara apapun yang bisa terlepas dari dominasi musik.

"Kalau dibilang musik menurun enggak sih, sekarang musik itu udah jadi kebutuhan primer. Jadi sandang, pangan, papan, dan musik. Semua orang butuh musik sadar enggak sadar. Kita melakukan apapun pasti ada musik," tandas Rizal Armada.