Fimela.com, Jakarta Keraguan sempat menghantui Jay Subiyakto saat ditawari menggarap film Banda The Dark Forgotten Trail. Pasalnya setelah 17 tahun, ini menjadi film terpanjang pertama bagi Jay. Kala itu, Jay dihubungi oleh Sheila Timothy selaku produser film ini.
"Saya belum pernah bikin film panjang dan dokumenter pula, tapi ya kapan lagi. Karena selama ini banyak yang mencibir film dokumenter,” ungkap Jay Subiyakto, di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (26/7/2017).
“Akhirnya di situ saya semangat dan bilang ke Sheila, izinkan saya untuk membuat film dokumenter versi saya tanpa melihat referensi film dokumenter yang ada," sambung Jay. Saking takutnya, Jay mengajak beberapa rekannya terlibat di film dokumenter ini. Untuk departemen kameran dipimpin oleh Ipung Rachmat Syaiful, ICS, dan didukung second unit camera Davy Linggar dan Oscar Matuloh.
"Karena sendiri saya takut, makanya saya ceburin teman-teman. Saya ada 3 editor, musiknya ada Barasuara. Buat saya, yuk kita nyebur sama-sama, dan akhrirnya saya dapat kelas yang sangat indah," paparnya. Menarik mengingat penggarapan film dokumenter ini berjalan tanpa skrip panjang.
Justru rangkaian cerita yang membungkus sejarah tentang jalur rempah muncul saat berada di meja editing. "Ketika selesai syuting saya bingung mau bikin apa. Tapi di depan Sheila saya sok asyik saja. Malah ceritanya jadi pas di meja editing," pungkas Jay.
Di film Banda The Dark Forgotten Trail ini, Jay Subiakto menunjuk Reza Rahadian sebagai narator bahasa Indonesia, dan Ario Bayu dengan bahasa Inggris. Film ini dijadwalkan tayang serentak di bioskop mulai 3 Agustus 2017