Cerita Cinta, Inez Tagor - Adi Prabudi

Komarudin diperbarui 29 Jul 2017, 12:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Masih ingat dengan Inez Tagor? Pemain sinetron Bias-bias Kasih yang pernah tayang di Indosiar, kini telah memiliki empat orang anak yang beranjak dewasa dan remaja. Perempuan yang juga sepupu artis Risty Tagor itu kini fokus mencurahkan perhatian terhadap perkembangan anak-anaknya itu, selain aktif dalam dunia seni peran yang telah membesarkan namanya.

Dalam sebuah perbincangan dengan Bintang.com baru-baru ini, Inez membagi cerita cintanya dalam membangun rumah tangga bersama suaminya, Adi Prabudi. Mulai dari perkenalan, pernikahan, hingga membangun rumah tangga yang harmonis. Usia rumah tangga mereka saat ini telah memasuki usia 19 tahun.

Pertemuan pertama Inez dengan Adi berawal dari wafatnya nenek Inez pada September 1991. Saat itu Adi datang melayat bersama ayah dan ibunya. Begitu juga saat acara tahlilan yang dilaksanakan di rumah orang tua Inez, Adi kembali datang bersama ayah dan ibunya.

"Papa dan mamanya Mas Adi itu kebetulan bersahabat dengan om saya," ujar Inez, Rabu (26/7/2017) pagi.

Saat itu pemilik nama lengkap Tinezia Sri Cendani Tagor Harahap masih duduk di bangku kelas tiga SMA, sedangkan Adi mahasiswa Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia (UI). Selang beberapa saat Inez kemudian melanjutkan studinya di jurusan sastra Prancis di Universitas Indonesia. Sejak kuliah di universitas yang sama, hubungan Inez dan Adi makin lengket.

"Mas Adi masih tingkat satu saat itu, sedangkan saya baru masuk. Dari situ hubungan kami makin dekat. Sering pulang dan pergi bareng," kenang Inez Tagor. 

2 dari 3 halaman

Menanti Pacar Datang

Adi Prabudi lahir di Bandung, Jawa Barat, 20 Januari 1972. Sejak kecil hingga lulus SMA ia tinggal di sana. Saat diterima di UI, ia kemudian hijrah ke Jakarta. Hal itu disampaikan Inez Tagor yang kemudian menjadi istrinya.

Di mata Inez, Adi sosok  good looking, cakap, cerdas, dan sosok yang dekat dengan sang bunda. Dalam pandangan Inez, lelaki yang dekat dengan ibu, biasanya sayang dengan perempuan.

"Ia juga berasal dari keluarga sederhana. Itu beberapa kriteria yang membuat saya suka dengan dia," jelas Inez tergelak.

Inez menuturkan, saat itu sudah menjadi model. Namun, Adi tak tahu jika Inez sudah sering jadi bahan perbincangan mahasiswa lain di kampusnya. Hal itu sering jadi candaan temannya.

"Gila lu, Di. Dateng-dateng dari Bandung, lu sudah gaet model dari Jakarta," kata Inez menirukan candaan salah seorang temannya saat itu.

Hubungan Inez dan Adi berjalan tanpa hambatan. Mereka sama-sama sudah mengantongi restu dari orang tua mereka. Banyak kenangan indah mereka lalui bersama. Satu hal yang masih dikenang Inez selama masa pacaran adalah saat dijemput Adi.

"Saya nunggu dia sampai kampus sepi di parkiran. Tiga jam lebih saya nunggu dia," kenang Inez Tagor.

3 dari 3 halaman

Dapat Hidayah

Usai Inez Tagor dan Adi Prabudi lulus kuliah, hubungan mereka kian serius hingga akhirnya sepakat untuk meresmikan tali kasih ke jenjang pernikahan. Mereka sudah sama-sama siap untuk menikah.

"Kami merasa sudah layak untuk menikah. Meski mas Adi orangnya santai dan apa adanya, tapi dia sangat bertanggung jawab," jelas kakak Marcella Zalianty dalam sinetron Malam Pertama yang pernah tayang di SCTV.

Inez dan Adi menikah saat Indonesia dilanda krisis moneter. Pernikahan mereka berlangsung di Bidakara, Jakarta Selatan, 11 Oktober 1998. Ratusan tamu hadir dalam pernikahan mereka itu.

"Saat itu udah krismon. Semuanya serba meningkat, termasuk biaya untuk katering. Kami yang berencana bulan madu ke luar negeri, akhirnya memutuskan bulan madu di Indonesia aja. Kami bulan madu di Bali," kata perempuan yang pernah menjadi presenter Jelang Siang di sebuah televisi swasta ini.

Setelah melalui proses yang panjang, pada 2012 Inez memutuskan untuk mengenakan hijab. Keputusan tersebut mendapat dukungan penuh dari Adi, termasuk di lingkungan Inez tinggal.  Ia juga mengikuti beragam kegiatan positif dilakukan Inez, salah satunya pengajian. 

 

"Saat itu saya mulai rajin belajar agama sampai sekarang. Bagi saya, ini hidayah. Anak-anak saya pun saya sekolahkan di sekolah Islam," ujar Inez.

Inez dan Adi berusaha menjaga agar tetap keluarganya harmonis. Salah satunya dengan menjaga komunikasi. Meski terdengar klise, namun bagi Inez hal tersebut hal yang sangat penting. Ia juga bersyukur karena memiliki suami yang punya kemampuan komunikasi sangat bagus.

Usia pernikahan Inez dan Adi akan genap berusia 19 tahun. Mereka telah dikaruniai empat orang anak; satu anak laki-laki dan tiga anak perempuan. Mereka adalah Adi Nugraha, Adinda Nadila, Adinda Nabila, Adelia Nafeesa. Selain ingin lebih fokus pada keempat anaknya agar menjadi anak yang salih dan saliha, ada hal lain yang ingin Inez  wujudkan.

"Saya dan suami ingin naik haji," tandas Inez Tagor.