Fimela.com, Jakarta Kamu dan anak-anak lainnya, tak pernah bisa memilih, akan dilahirkan di keluarga mana nantinya. Sebagian orang lahir di keluarga yang berkecukupan. Sebagian lainnya malah lahir di sebuah keluarga yang kaya raya. Sayangnya, ada juga orang-orang yang dilahirkan di sebuah keluarga yang kekurangan secara ekonomi.
Seperti Baharuddin, pria kelahiran Sinjai, Sulawesi Selatan, 1975. Baharuddin, dilansir dari InspiratifNews, merupakan anak keempat dari 7 bersaudara. Meskipun terlahir di keluarga yang sangat sederhana, dia sejak kecil sudah bercita-cita ingin meraih pendidikan setinggi-tingginya.
Sayangnya, saat itu keadaan keuangan keluarganya tak memadai. Sejak kecil, Baharuddin sudah terbiasa membantu orangtuanya bekerja di sawah. Namun, anak seorang petani ini tak pernah berhenti berharap untuk bisa mengenyam pendidikan yang layak.
Masa-masa sekolahnya pun tak mudah. Dulu, dia harus menempuh jarak 15 kilometer untuk sampai ke sekolahnya. Usai lulus dari SMA, dia sempat menganggur lantaran tak ada biaya untuk melanjutkan ke universitas. Usai mengumpulkan uang sedikit demi sedikit hasil dari pekerjaan tak tetapnya, dia akhirnya berhasil mengambil program Diploma II PGSDI Unismuh Makassar. Karena dia belajar dengan sungguh-sunguh, Baharuddin akhirnya lulus dengan predikat cum laude.
Tak berhenti di situ saja, Baharuddin lantas melanjutkan pndidikannya, S1. Kali ini, dia tak harus bayar karena dapat beasiswa. Tahun 2005, dia lulus S1 dengan predikat mahasiswa terbaik! Demi bekerja di jalur yang dia sukai, dia lantas menjadi dosen di universitas Muhammadiyah Makassar. Sambil bekerja sebagai dosen, dia kemudian melanjutkan pendidikannya di jenjang yang lebih tinggi.
Kuliah S2, lulus dengan predikat yang sama. Lantas, dia menempuh pendidikan S3. Mengejutkan, hasil penilaiannya pun sama dengan jenjang pendidikan sebelumnya! Ya, Baharuddin kali ini juga meraih predikat cum laude! Kisah Baharuddin ini sangat menginspirasi banyak orang. Dia mengajarkan, kalau keadaan keuangan bukan berarti kamu nggak bisa sukses dan meraih pendidikan tertinggi.