Bahayanya Menyebut si Pacar sebagai Jodoh sebelum Terbukti

fitriandiani diperbarui 28 Jul 2017, 14:20 WIB

Fimela.com, Jakarta Saat menjalin hubungan, tentunya kita semua ingin segera dipertemukan dengan jodoh agar terhindar dari patah hati yang tak perlu. Padahal jodoh itu sebuah konsep abstrak yang tidak bisa kita pastikan kebenarannya. Ketika kamu pacaran dengan seseorang, apakah dia pasti jodohmu? Tentu bukan.

Sayangnya, ekspektasi itu kadang kala tak bisa dihindari. Meski belum jelas kebenarannya, kamu menganggap pacarmu, orang yang sedang menjalin hubungan denganmu sekarang itu, adalah jodohmu. 

Sebenarnya tidak masalah. Apalagi kalau kata orang tua, omongan adalah doa. Tapi ketika omongan itu menjadi beban, tentu akan jadi masalah, kan? Pasalnya, cap jodoh yang diberikan itu malah akan mengurung gerak-gerik kalian sendiri. Kalian bisa jadi salah fokus. Bukannya menikmati perjalanan, malah cuma mikirin bagaimana sampai tujuan.

Bukannya maksimalkan proses untuk saling mengenal satu sama lain dan belajar sedikit demi sedikit 'ilmu' untuk hidup bersama, malah memaksakan diri mencapai tujuan supaya predikat jodoh itu, tidak berakhir sebagai sekadar predikat. Kalau hubungannya sehat, bahagia, dan kuat dengan sendirinya sih tak mengapa. Nah, kalau hubunganmu tidak sehat, bagaimana? 

Ini nih, hal-hal kurang baik yang akan kamu dapatkan jika kamu sembarangan memberi cap jodoh pada pasangan, tanpa mempertimbangkannya dengan matang.

2 dari 2 halaman

Akibat yang Kamu Terima kalau Buru-buru Memberi Cap Jodoh ke Pacar

1. Akan jadi beban yang mengganggu. Sebuah hubungan, apapun yang ada di depan sana, sebaiknya dijalani dengan bahagia meski beban tetap ada. Kalau belum apa-apa kamu sudah memberi cap jodoh ke pacarmu, bisa-bisa malah terjadi hal sebaliknya.

2. Di perjalanan, predikat yang kalian ciptakan akan membuat kalian memaksakan diri. Kalian cuma fokus pada tujuan di depan sana tapi tidak melihat bagaimana kondisinya sekarang ini. Bahayanya, kalau ternyata hubunganmu tidak sehat dan tujuan itu membuatmu "buta".

3. Target jadi tidak realistis. Terlalu nafsu ingin membuktikan dia adalah jodohmu, kamu jadi ingin segera menikah. Padahal bisa saja kesiapan kamu dan dia belum memungkinkan untuk sampai ke sana. Tapi ya, itu menjadi target yang tidak realitstis, kamu pun jadi tidak realistis mencapainya.

4. Jadi jauh dari jodoh yang betulan. Nah, ini yang paling bahaya. Kamu terlalu fokus ke suatu hal yang jauh di depan sana, padahal belum tentu itu diperuntukan bagimu. Bisa-bisa, kamu melewatkan hal-hal baik yang ada di sekitarmu, termasuk kemungkinan adanya 'jodohmu' yang sebenarnya. 

Gimana, girls? Masih mau buru-buru mencap si pacar sebagai jodohmu atau pilih jalani saja dulu?