Keraguan yang Sering Menimpa Calon Pengantin Menjelang Pernikahan

fitriandiani diperbarui 27 Jul 2017, 14:28 WIB

Fimela.com, Jakarta Pernikahan adalah sebuah fase dalam kehidupan, khususnya dalam kisah percintaan. Namun pernikahan ini nggak bisa dimasuki dengan sembarangan, sebab pernikahan merupakan sebuah keputusan besar.

Harus ada pertimbangan yang panjang dan matang sebelum benar-benar memutuskan untuk menikah. Kamu nggak bisa ingin menikah hanya karena teman-teman sebayamu satu per satu mulai menikah. Bahkan, tuntutan dari orang tua pun nggak bisa jadi alasan kuat bagi kamu untuk memutuskan menikah, jika kamu belum siap.

Ya, pernikahan butuh kesiapan, dan itu menyeluruh. Mulai dari kesiapan finansial, mental, sampai psikologis. Sebab pernikahan itu bukan tentang momen sehari, tapi kehidupan yang kamu jalani setelah momen itu selesai, bersama orang yang sama setiap hari, sepanjang usia.

Pada awalnya, mungkin kamu dan pasangan bersemangat sekali menyambut pernikahan ini. Mungkin juga ini akan jadi sangat menyenangkan karena kamu telah menanti-nanti. Tapi, bukan berarti momen menyenangkan yang kamu nanti itu akan datang tanpa hambatan. Banyak yang bilang hambatan menjelang pernikahan itu pasti ada aja, salah satunya adalah keraguan yang datang dari diri calon pengantin itu sendiri.

Pasti kamu sering dengar deh cerita tentang cobaan-cobaan menjelang pernikahan. Ya mantan tiba-tiba datang terus jadi dekat lagi, lah. Ya ketemu orang baru dan jadi sedikit berpaling dari pasangan lah. Ada-ada aja, deh pokoknya! Selain itu, ya seperti ini nih keraguan para calon pengantin menjelang pernikahannya:

Benarkah dia orang yang tepat?

Namanya juga akan membuat komitmen sekali untuk seumur hidup, wajar kalau ada pertanyaan di dirimu apakah pilihanmu sudah tepat atau belum.

Bagaimana jika nanti aku menemukan orang yang lebih baik dari dia?

Well, setiap orang pasti menginginkan yang terbaik untuk dirinya, makanya pertanyaan ini ada menjelang pernikahan. Kamu hanya perlu memantapkan diri, dan manfaatkan setiap waktu dengan pasanganmu untuk sama-sama belajar menjadi yang terbaik bagi satu sama lain, agar tidak perlu lagi memikirkan bagaimana jika nanti menemukan yang lebih baik.

Apakah aku benar-benar siap menjalani sisa hidupku bersamanya?

Mengambil keputusan sekali untuk dijalankan seumur hidup memang sebaiknya nggak dilakukan dengan asal-asala. Biar saja pertanyaan itu ada, biar kamu dan pasanganmu menemukan cara untuk menjawabnya dengan hasil yang diinginkan.

Bisa nggak ya dia jadi ayah yang baik untuk anak-anak kami nanti?

Bukan cuma untuk dirimu, orang yang kamu pilih sebagai pendamping hidup itu juga nantinya akan jadi ayah dari anak-anakmu, akan jadi pemimpin dari keluargamu. Makanya, kamu perlu menjawab pertanyaan itu, bahkan sebelum benar-benar menikah.

Apakah pernikahan ini akan membawa hidupku ke arah yang lebih baik?

Idealnya, setiap langkah yang kita ambil ke depannya memang mampu membawa hidup kita ke arah yang lebih baik, kan? Untuk apa kamu mempertaruhkan seluruh hidupmu di pernikahan itu?

Untuk kamu yang menghadapi kegalauan tersebut, nggak perlu khawatir dan terlalu dibesar-besarkan ya, girls. Komunikasikan saja apa yang mengganjal di hatimu kepada pacarmu, ehm, calon suamimu. Di masa-masa seperti ini, memang dukungant dari satu sama lain sangat diperlukan. Jadi daripada dibesar-besarkan atau dibalas dengan amarah karena merasa nggak dipercaya, lebih baik tenangkan dan yakinkan kalau pernikahan kalian akan baik-baik saja. :)

What's On Fimela