Fimela.com, Jakarta Demi menghidupi diri dan keluarga, kadang seseorang harus bekerja sangat berat. Padahal, uang yang mereka bawa pulang tak seberapa. Namun, hidup ini bagi sebagian orang tak mudah. Untuk mendapatkan sesuap nasi saja, mereka harus bekerja dari pagi sampai malam. Itu pun kalau hari baik dan sedang beruntung.
Beratnya perjuangan mereka, ternyata juga dirasakan Pak Ahmad. Pria yang sudah berusia 82 tahun ini, sehari-harinya berdagang asinan buah menggunakan gerobak dorong. Namun, usianya yang sudah tak lagi muda membuatnya kesulitan untuk mendorong gerobak.
Apa lagi, badannya sudah bungkuk. Tak heran, Pak Ahmad sering berisitirahat di pinggir jalan karena kelelahan. Menjual asinan buah merupakan satu-satunya pekerjaannya untuk menyambung hidup. Per bungkus, dia jual hanya Rp10 ribu. Biasanya, dia menjajakan dagangannya di depan pusat perbelanjaan, daerah Mampang, Jakarta Selatan, sekitar jam 1 siang.
Namun, dia tak cuma mangkal tapi kadang juga berkeliling demi menghabiskan dagangannya. Kisah Pak Ahmad ini disebarkan pemilik akun Facebook bernama Anna Soebari. Anna menulis, Pak Ahmad ternyata memang terpaksa berjualan demi memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.
Karena, anak-anak Pak Ahmad tak mmeberikan uang. Sementara, dia tak ingin tergantung dengan anak-anaknya. Selain itu juga, dia mengaku kepada Anna, kalau anak-anaknya kadang memberikan uang, namun hanya saat mereka ingat.
Kisah pilu Pak Ahmad tak hanya sampai di sini. Pria yang tulang punggungnya sudah ta bisa lurus ini pernah diusir petugas Satpol PP. Namun, tulis Anna, Pak Ahmad malah menyuruh petugas untuk mengambil bah-buahnya, namun jangan gerobaknya. Karena, dia masih butuh untuk berjualan.
Perjuangan Pak Ahmad sangat beerat, apa lagi mengingat usianya yang sudah tua. Tubuhnya yang sudah bungkuk membuatnya kesusahan untuk mendorong gerobak. Namun, dia tak menyerah dan tetap berjualan seetiap hari. Mungkin, kalau kamu sedang berada di daerah Mampang dan bertemu kakek ini, kamu bisa membeli asinan buahnya, girls.