Fimela.com, Jakarta Beberapa waktu lalu, publik dikejutkan dengan kabar meninggalnya vokalis Linkin Park, Chester Bennington. Kabar duka itu dilaporkan oleh TMZ. Seorang sumber dari pihak kepolisian mengabarkan jika Chester ditemukan di kediamannya di Palos Verdes Estates, Los Angeles. Jenazah Chester ditemukan pada hari Kamis jam 9 pagi.
Bukan rahasia umum jika kehidupan masa lalu Chester dipenuhi dengan cerita-cerita kelam. Penyanyi kelahiran 20 Maret 1976 ini pernah mengalami pelecehan seksual, kecanduan narkotika dan alkohol. Walaupun berbakat dalam bermusik, ternyata Chester bukan lahir dari keluarga pemusik. Sang ibu merupakan seorang perawat dan ayahnya adalah seorang detektif yang kerap menangani kekerasan pada anak.
Meski ayahnya adalah seorang detektif yang menangani kasus anak, tapi hal tersebut tak membuat Chester terhindar dari hal tersebut. Saat usianya masih 7 tahun, Chester menjadi korban bully di lingkungan sekolah. Karena kerap dibully, Chester pun memilih obat-obatan sebagai pelampiasan. Hampir semua obat-obatan terlarang sudah dicoba olehnya. Akan tetapi ia menemukan damai di dunia seni.
Karier Chester Bennington di dunia musik dimulai saat ia berusia 17 tahun. Seperti yang dilansir dari NME, saat itu ia bergabung dengan Grey Daze. Pada tahun 1998, setelah ia menikah dengan istri pertamanya, Chester sempat ingin pensiun dari dunia musik.
Akan tetapi keinginan tersebut digagalkan oleh wakil presiden dan A&R Zomba Music, Jeff Blue. Ia memberi kesempatan Chester untuk ikut audisi sebagai vokalis untuk sebuah band yang bernama Xero yang akhirnya berubah nama menjadi Linkin Park. Band ini pun akhirnya bergerak pada tahun 1999 dan dikontrak oleh Warner Bros. Album debutnya yang berjudul Hybrid Theory dirilis pada tahun 2000.
Siapa yang menyangka jika album debut ini menduduki peringkat dua di tangga album Billboard Amerika Serikat. Ini merupakan pencapaian yang luar biasa untuk band baru. Di dunia musik ini lah [Chester Bennington](3030688 "") menuangkan rasa gelisah dan masa lalunya yang kelam. Lirik-lirik Linkin Park sendiri banyak berbicara soal perjuangan menghadapi obat-obatan dan perceraian.