Fimela.com, Jakarta Muhammad Farhan, mahasiswa korban bullying yang terjadi di Universitas Gunadarma akhirnya angkat bicara. Jika sebelumnya kamu mungkin telah mendengar atau membaca berita soal perkembangan kasusnya, maka kamu mungkin tahu kalau sempat beredar kabar jika apa yang terlihat dalam video yang viral tersebut hanyalah sebuah becandaan saja.
Apakah memang hanya sebuah becandaan? Kepada Liputan6.com dan SCTV Farhan, korban bullying pun angkat bicara. Pengakuan Farhan ini mungkin bisa membuat siapapun bersedih mendengarnya. “Sering banget mas dari semester satu,” jawab Farhan saat tim Liputan6.com dan SCTV menanyakan apakah dia sering mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan dari teman-temannya.
Ya, inilah sebuah fakta yang langsung keluar dari mulut Farhan, mahasiswa jurusan Sistem Informasi di Gunadarma yang tidak bisa berbuat apa-apa ketika sekelompok orang mengerjainya. “Pintu kelas ditahan melulu, kan saya mau pulang nih ditahan melulu pintu kelas, tas saya sampai ditarik-tarik. Ya, pokoknya banyaklah,” jelas Farhan.
Kenapa Farhan tidak melawan? Mungkin pertanyaan itu juga yang terlintas di kepala kamu yang sudah menonton video Farhan yang tengah di-bully oleh teman-temannya. Farhan pun memberikan jawabannya,”Melawan, kejar-kejar kesel banget.” Farhan pun juga menjelaskan jika perlakuan yang diterimanya tersebut mungkin dianggap bahan becandaan oleh teman-temannya, tapi dia sama sekali tidak menyukainya.
“Awalnya mereka menganggapnya becandaan, tapi saya nggak mau, nggak nerima, becandaan itukan menyakitkan banget bagi saya. Aduh, pokoknya sakit hatilah,” tegas Farhan. Dalam wawancara bersama Liputan6.com dan SCTV, Farhan pun mengungkapkan harapannya, ada tiga harapan, namun tentunya yang ia inginkan adalah belajar di lingkungan kampus yang nyaman.
“Mohon temen-temen saya jangan gangguin saya. Kedua dari pihak kampus berikan kenyamanan saya belajar, sampai saya lulus. Yang ketiga, kalau untuk hukuman yang dijatuhkan kepada teman-teman terserah sesuai aturan yang berlaku,” kata Farhan, mahasiswa yang jadi korban bullying oleh teman-temannya di Universitas Gunadarma.