Fimela.com, Jakarta Tak mudah hidup di kota besar. Kesulitan ekonomi membuat banyak orang memutuskan untuk mencari rezeki lewat jalan pintas. Ada yang mengemis, ada juga yang mencuri. Tapi, suami istri Parjan dan Erni Neni yang memiliki fisik tak sempurna, justru tak ingin jalan pintas untuk hidup di Yogyakarta.
Parjan, sang suami, tak bisa melihat sama sekali. Sementara Erni mengalami kritinisme. Namun mereka justru saling menyokong satu sama lain. Meski fisik tak sempurna, mereka mencari uang dengan berkeliling menjajakan roti di sekitar Jalan Gejayan, Fakultas MIPA UNY, juga Fakultas Peternakan, UGM, hingga Selokan Mataram.
Bukan cuma berjualan saja, untuk menambah penghasilan, Parjan juga membuka jasa pijat di rumahnya. Dilansir dari Wajah Indonesia, mereka berdua tinggal di rumah milik kakak sepupu Erni, Jalan Tongkol 9 nomor 3 Minomartani.
Modal untuk membuka jasa pijat ini cukup besar. Awal mula menjadi tukang pijat, Parjan sampai menghabiskan uang Rp5 juta. Semuanya dipakai untuk mengontrak rumah, membuat dipan, membeli peralatan pijat, dan keperluan lainnya. Sayang, usahanya membuka jasa pijat tak terlalu lancar. Dia lantas memutuskan untuk berutang demi mendapatkan modal buat jualan roti.
Sebelum membuka usaha, mereka berdua sempat menjadi pengamen di Malioboro. Namun sayang, mereka malah tertangkap beberapa hari usai Lebaran tahun 2015. "Dulu sempat mengumpulkan uang untuk bekal pulang lebaran. Ngamen di Malioboro, ketangkep sama petugas. Kita ditampung di panti untuk gelandangan selama 13 hari. Itu tahun 2015, Jumatnya lebaran, Selasanya ketangkep," tutur Parjan.
Dilansir dari Kantor Berita Kemanusiaan, mereka berdua saat itu ditahan selama 13 hari. Tak ingin hal ini terulang kembali, mereka berdua memutuskan untuk bekerja keras untuk hidup, ketimbang mengamen dan tertangkap lagi. Kini, mereka berjualan 200 roti setiap hari. Sosok mereka berdua ternyata lama-kelamaan cukup dikenal, hingga beberapa pelanggan memesan beberapa roti untuk keperluan mereka. "Alhamdulillah banyak yang peduli, kadang warga dan masjid juga sering ngasih sembako," kata Erni kepada Wajah Indonesia.