Agar ASI Tsania Marwa Tak Terbuang Percuma

Edy Suherli diperbarui 13 Jul 2017, 15:10 WIB

Fimela.com, Jakarta ASI atau air susu ibu adalah makanan super yang belum ada tandingannya sampai kini. Saat mengetahui Tsania Marwa dibuang percuma, banyak yang menyayangkan. Dan memberikan komentar pro dan kontra soal mubazirnya ASI milik sang bintang sinetron.

Sebuah berita dengan judul amat menyentuh muncul di bintang.com. Namun kali ini buka soal perseteruan soal keberlangsungan rumah tangga pasangan Tsania Marwa dan Atalarik Syah. Tetapi soal dampak dari perseteruan itu. Anak kedua mereka Aisyah Shabira tak bisa mendapatkan ASI eksklusif.

Tsania Marwa mengaku sedih teramat dalam karena dirinya tak bisa bertemu dengan buah hatinya. Imbasnya ASI yang dia hasilkan pun terpaksa dibuang. Pertanyaannya mengapa harus dibuang percuma. Bukankah banyak banyak bayi yang masih membutuhkan ASI karena orang tuanya tak bisa memberikan karena berbagai alasan.

Entah karena tidak tahu atau karena alasan lain Tsania malah membuah ASI yang ia hasilkan. Seadainya dia tahu ada ada kelompok atau perkumpulan mereka yang menjadi pendonor ASI dan mereka yang menerima donor ASI, tak akan ada yang mubazir. Semuanya bisa dimanfaatkan.

Melalui laman media sosial ada beberapa akun yang sengaja didedkasikan untuk menyalurkan ASI akan bisa manfaat dan tak menjadi barang yang mubazir. Akun instagram @donorasiindonesia dan @donorasibunda adalah diantara akun yang  secara khusus memfasilitasi pendonor ASI dan orang tua yang membutuhkan ASI untuk buah hati mereka.

Kembali lagi pada Tsania Marwa yang masih belum menemukan titik temu soal cekcok hubungan mereka. Sebenarnya persoalan domestik seperti yang mereka alami dan juga dialami banyak pasangan yang masih punya balita lainnya tak perlu terjadi jika mereka menyadari betapa pentingnya ASI untuk tumbuh kembang balita. Namun saat semua rasa sudah tertutup, rasa ego makin menjadi semuanya seolah terkalahkan.

Semoga ada titik temu dalam persoalan Tsania Marwa dan Atalarik Syah. Semoga mereka masih ingat saat-saat indah ketika cinta mereka mulai tumbuh, bersemi dan akhirnya diikat dalam mahligai rumah tangga. Sekarang saat mendapat cobaan keduanya lemah sampai harus membawa persoalan ke Pengadilan Agama.