Fimela.com, Jakarta Mencari pekerjaan yang cocok dan sesuai passion sedang marak di kalangan anak muda Ibu Kota. Tapi, ternyata mencari pekerjaan yang bukan passion-mu juga susah bukan kepalang. Hal inilah yang dialami Asrofi, pemuda asal Kebumen, Jawa Tengah, pada Rabu (5/7) lalu. Dia memutuskan untuk melakukan sebuah aksi yang cukup bikin orang melongok.
Asrofi berdiri di sebuah Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) sambil memegang sebuah map bertuliskan "Saya membutuhkan pekerjaan." "Jakarta itu gila jadi aku harus lebih gila lagi untuk bisa dapat pekerjaan," kata Asrofi, seperti yang dilansir dari Antara News.
Pria yang berusia 21 tahun ini, mengenakan kemeja biru yang rapi. Rambutnya juga dia sisir rapi layaknya orang yang ingin melamar ke sebuah perusahaan. Tapi alih-alih datang langsung ke gedungnya atau mengirim CV, Asrofi malah berdiri di JPO, mempromosikan dirinya.
Bukan cuma iseng, pria yang membutuhkan pekerjaan ini memang serius ingin mencari pekerjaan dengan caranya sendiri. Menurutnya, mencari pekerjaan dengan mengirim CV itu sudah biasa. Sementara pemuda yang pantang menyerah ini ingin mencari cara yang tak biasa.
"Karena kalau mengirim lamaran via surat atau lewat kenalan, itu sudah biasa, aku pengen cari hal-hal yang benar-benar berbeda," katanya saat berbincang dengan ANTARA News lewat sambungan telepon. Namun sayang, Antara News menulis, aksinya tak bertahan sekitar satu jam, sebelum akhirnya diminta pergi oleh petugas keamanan halte Transjakarta.
Berkat aksinya yang luar biasa, banyak orang yang memotret dirinya dan menyebarkannya melalui WhatsApp. Tapi usahanya ternyata membawa kesuksesan. Asrofi mendapat puluhan tawaran pekerjaan. Ada yang mendatanginya, ada pula yang menghubunginya langsung lewat nomor telepon yang dia cantumkan di CV.
Asrofi yang sempat menjadi tukang parkir ini akhirnya mendapat panggilan wawancara. Salah satunya di kawasan Gambir, Jakarta Pusat. "Interview di Gambir, karena terlalu banyak, aku jadi bingung. Aku tidak terlalu memilih-milih sebenarnya, yang penting waktunya bisa, aku datang," katanya.
Asrofi memang hanya tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kebumen. Tapi, semangatnya untuk bisa sukses di Jakarta tak pernah padam. Dia pun masih berusaha mewujudkan mimpinya untuk kuliah di bidang komunikasi. "Ke depannya, pengen kerja dan kuliah di bidang komunikasi. Itu misi aku dari kampung. Padahal aku dulu orangnya pendiam, tetapi pengen kuliahnya komunikasi," ujarnya.
.