Fimela.com, Jakarta Bagi keluarga Tsania Marwa, aksi Atalarik Syah yang mengunci rapat kesempatan kepada Marwa untuk bertemu dengan anak-anaknya adalah sebuah kezaliman. Bagaimanapun Marwa memiliki hak untuk bertemu dan mencurahkan kasih sayangnya.
Seharusnya, sebagai seorang laki-laki Atalarik bisa menempatkan persoalan sebenar-benarnya. Ia tak bisa mencampur adukkan masalah perceraian dengan hak asuh anak. Karena tak hanya orangtua, anak juga memiliki hak untuk mendapatkan perhatian.
"Jadi gini saya garis bawahi lagi kita dari pihak keluarga, mungkin bagi saya keluarga tidak ada sabar lagi," kata Ajis Ambadar, paman Marwa di Pengadilan Agama Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (11/7).
Karenanya, Ajis mempertanyakan kejantanan Atalarik yang selama ini terkesan bersembunyi. Ia bahkan menutup diri untuk berbicara kepada media dengan membawa belasan bodyguard kala menyambangi pengadilan.
"Dia lelaki bukan sih, punya perasaan nggak sih. Binatang saja bisa kasihan, gimana sih. Kan konyol jadi masalahnya. Untung kita nggak pidanain," tuturnya.
Dalam pernyataannya, pihak keluarga memberi ultimatum kepada Atalarik agar melakukan mediasi dan mempertemukan Marwa dengan anak-anaknya dalam waktu 3×24 jam. Mereka pun siap ikut campur dalam masalah ini.
"Bilamana Atalarik tidak memberikan pertemuan antara anaknya sama uminya atau mamanya. Mungkin dari pihak keluarga akan ikut campur. Jadi digaris bawahi ikut campur dalam hal pertemukan mediasi antara anak sama (Marwa)," tukas paman Tsania Marwa.