Fimela.com, Jakarta Pendidikan gratis dari pemerintah di Ibu Kota memang sangat membantu para siswa yang tidak mampu. Namun, nampaknya tak semua daerah di Indonesia yang sudah memiliki sistem ini. Banyak siswa-siswi yang tak mampu terpaksa putus sekolah karena tak ada biaya.
Fakta ini memang membuat banyak hati meringis. Tak ada pemandangan yang lebih memilukan dari pada melihat anak-anak putus sekolah dan tak punya masa depan.
Alih-alih protes atau menerima nasib, Eka Duta Prasetya malah memilih untuk berjuang sendirian demi menyekolahkan dirinya sendiri. Siswa yang berumur 16 taun ini mengumpulkan uang receh pecahan Rp1.000 hingga jumlahnya mencapai Rp1 juta untuk biaya sekolahnya.
Kisah Eka ni menjadi viral di media sosial, sejak bulan lalu, tepatnya, Selasa (20/6). Dilansir dari salah satu media nasional, Eka membayar uang tersebut untuk bersekolah di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kota Magelang.
Kepada media tersebut, Eka mengaku sengaja mengumpulkan uang tersebut untuk melanjutkan kuliahnya, usai lulus dari MTs Kota Malang. DIa mulai menabung sejak duduk di bangku kelas 6, tahun 2013 silam.
Demi mengumpulkan uang dan menabung, remaja asal Desa Ngadirejo, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang itu rela tak jajan. Bahkan, dia tak juga bermain sepert teman-teman sebayanya.
Uang yang dia tabung berasal dari uang saku peberian ayahnya. Sang ayah memberikan Rp10 ribu setiap harinya. Dari uang jajan itu, dia menyisihkan Rp5 ribu hingga Rp7 ribu untuk dimasukkan ke dalam toples beks kue.
"Saya ngga pernah jajan. Uang saku diberi Ayah sehari antara Rp 10.000-Rp 12.000," katanya kepada media tersebut.
Eka memang selama ini hanya tinggal bersama ayah dan neneknya di sebuah rumah kontrakan. Sayangnya, rumahnya itu harus mereka kosongkan untuk dijual oleh pemilik indekos. Meskipn kondisi keuangan mereka tak baik, Eka tak patah semangat dan terus menabung demi masa depannya.
Keteguhan hatinya ini untuk terus menabung untuk sekolah dia dapatkan dari neneknya. "Lebih baik buat melanjutkan sekolah dulu, kalau rezeki bisa dicari. Mencari uang gampang tapi mencari pendidikan itu susah," ujar remaja ini, dengan bijak. Keteguhan dan kegigihannya ternyata berbuah hasil yang baik. Eka kemudian bisa meneruskan kembali sekolahnya.