Fimela.com, Jakarta Patah hati bisa menimpa siapa saja, kapan saja, di mana saja, dan disebabkan oleh apa saja. Jangankan karena kandasnya hubungan yang sudah terjalin, harus memisahkan diri sama gebetan yang belum jadi apa-apa saja sudah bisa bikin patah hati. Entah karena ternyata dia nggak suka atau karena dia lebih memilih yang lain.
Apapun alasannya, pupus harapan itu mengecewakan. Sudah semangat-semangat berusaha PDKT, sudah berusaha mempersiapkan diri untuk tampil semaksimal mungkin tampil di hadapan gebetan, masih saja sulit mendapatkan perhatiannya. Tapi ya memang, pantang berhenti sebelum finish.
Kalau sudah pacaran, finish-nya mungkin saat putus atau syukur-syukur saat menikah; berhenti untuk lanjut ke babak baru bersama. Tapi kalau PDKT, finish-nya seperti apa? Dimulai saja belum, masa sudah harus berakhir?
Ya, bisa saja. Saat PDKT pun kamu tetap harus tahu kapan saatnya untuk berhenti. Misal, saat kamu tahu dia ternyata sudah punya pacar, saat dia memilih jadian sama yang lain, atau mungkin saat dia dengan jelas menunjukkan tanda-tanda nggak suka sama kamu.
Meski sedih, tapi jangan berlama-lama menangisi patah hatimu. Ingat, kalau pun kamu jadian nanti, kamu bisa saja menghadapi patah hati yang lebih besar dari sekarang ini. Patah hati itu pasti terjadi, tinggal bagaimana kamu menyikapinya saja~
Kalau Ditolak Gebetan, Harus Bagaimana?
Nggak apa-apa nangis, sebagai ungkapan rasa kecewa.
Kalau dia sudah jelas menolak, kamu harus belajar untuk berhenti berharap.
Jadikan pelajaran, lain kali kalau masih gebetan, jangan giat-giat melihara harapan.
Ingat, girls. Sedihnya jangan lama-lama, lebih pakai energinya untuk cari gebetan baru!