Fimela.com, Jakarta Inul Daratista empat belas tahun silam pernah terseret dalam pusaran konflik dengan Raja Dangdut Rhoma Irama. Kini hal serupa sepertinya kembali terulang dengan Ikke Nurjanah, meski dalam skala dan besaran yang berbeda.
Sosok Inul Daratista dengan goyang ngebornya sempat membuat heboh jagad huburan tanah air. Inul yang datang dari desa (bukan ndeso lho) tiba-tiba masuk dalam orbit dunia hiburan ibukota. Dia tak hanya menyita perhatian insan dangdut, namun hampir semua kalangan terpana. Rhoma Irama sebagai tokoh dangdut senior merasa terusik. Ia menganggap goyang ngebor dan penampilan Inul di panggung tidak sopan. Kecaman bertubi-tubi terlontar pada penyanyi bernama asli Ainur Rohimah itu.
Inul yang kecil harus berhadapan dengan kelompok yang besar dan sudah lebih dulu mapan di kalangan dangdut. Namun semakin dikecam Inul makin tegar. Pelan namun pasti simpati dari berbagai kalangan pun datang. Termasuk mendiang Gus Dur pun saat ditanya soal perseteruan Inul dan Rhoma Irama, ikut membela pedangdut asal Pasuruan itu.
Antusias publik pada fenomena goyang ngebor Inul Daratista juga luar biasa besar. Bahkan SCTV sebagai stasiun televisi nasional, menangkap peluang ini dengan membuat acara khusus dengan tajuk Duet Maut. Inul Berduet dengan penyanyi yang sudah lebih dulu ngetop.
Meski sepekan sekali ada acara televisi, acara off air juga tak lantas surut. Banyak acara yang digelar di cafe, club malam dan sejenisnya dengan bintang tamu Inul dipadati penonton. Sebuah acara bertajuk Drilling Night di Tee Boks Cafe Jakarta Selatan kala itu dikunjungi kalangan the have dan sosialita Jakarta. Mereka yang malu-malu kucing saat mendengar musik dangdut pun ikut bergoyang. Asyik.
Kini setelah sepuluh tahun lebih perseteruan sempat mereda seolah kembali menyeruak. Pemicunya adalah unggahan Instagram Ikke Nurjanah sebelum ia tampil bersama Rhoma Irama di acara musik yang dibikin Indosiar. Pertanyaannya apakah Ikke menyindir Inul dalam status di akun Instagramnya. Atau Inul Daratista, yang terlalu sensitif dengan pernyataan Ikke di laman media sosialnya.
What's On Fimela
powered by
Petaka Media Sosial
Mari kita lihat seperti apa status yang ditulis Ikke Nurjanah di laman media sosialnya. "Jangan lupa ya dear all nanti malem pantengin @indosiarid live jam 19.30 WIB .. Saya dan wanita2 cantik handal @dpppammi Mba ku @ritsu1909 .. saudari2ku @isdadahlia dan @iyethbustami24 akan berduet dgn 'King Of Dangdut' Bpk Rhoma Irama Izinkan kami 'Bermusik dan Menghibur dengan Akhlak Mulia' 🙏🙏🙏," begitu pelantun tembang Terlena itu mempromosikan acaranya.
Entah Inul membaca sendiri status di Instagram Ikke atau ada pembisiknya yang menyampaikan hal ini dengan bumbu sana sini, akhirnya Inul merasa tersudut dengan pernyataan itu. Ekspresi yang ditunjukkan Inul muncul tak lama setelah itu. Ia pun menulis status seolah-olah jawaban atas status yang ditulis Ikke itu.
Tampaknya yang membuat Inul tersinggung adalah kalimat terakhir dalam unggahan itu. Sehingga reaksinya pun panjang dan lebar. Begini Inul membuat pernyataannya.
"Seberapa pun kamu memposisikan diri dgn angkuh maka kelasmu pun tetap hanya di situ meskipun kamu berusaha jungkir balik utk dianggap berkelas. Hidup jgn hanya berkutat dgn ego. Dangdut itu universal. Byk pedangdut yg tdk berakhlak yg wajib diarahkan bukan dilecehkan,dan dikotak2kan. Ajarkan pedangdut yg tdk baik menjadi baik, setelahnya rangkul dan peluk dgn baik☝️ jgn dicibir sbb mrk mgkn tdk tau bgmn bernyanyi dan bermusik dangdut dgn baik. Saya dulu juga bgtu.😊," tulis Inul.
Sejatinya pernyataan Ikke Nurjanah itu normatif saja. Dan dia tidak menuding siapa pun dalam status itu. Dia hanya menekankan kalau mereka akan menampilkan musik yang menghibur dan berakhlak mulia.
Yang membuat heboh adalah follower Ikke Nurjanah yang memberikan reaksi yang beragam. Dan entah dari mana asalnya Inul pun seperti menjadi tertuduh dengan status yang dibuat Ikke. Kolom komentar pada postingan itu penuh sesak dari yang pro sampai yang kontra. Karena sudah terlalu ramai Ikke pun kemudian menutup akses untuk berkomentar di status tersebut.
Silahkan saja Ikke Nurjanah dan teman-temannya punya gayanya (yang dia katakan bermusik dengan akhlak mulia). Namun mereka yang merasa belum berakhlak mulia jangan pula cepat tersinggung. Di sinilah peran penyanyi senior atau mereka yang bisa menjadi mediator diperlukan, untuk mendamaikan kelompok Rhoma Irama dengan PAMMI (Persatuan Artis Musik Melayu Indonesia)-nya dengan penyanyi junior. Seperti kata Inul Daratista, kalau pihaknya belum benar mustinya yang senior jangan diam saja, bimbing dan arahkan agar menjadi lebih baik.