Fimela.com, Jakarta Bercita-cita keliling dunia mungkin bukan impian setiap orang. Tapi, ada banyak orang yang bekerja keras demi mencapai cita-cita ini. Seperti driver ojek online satu ini. Dilihat dari rambutnya yang sudah memutih sebagian, usianya mungkin sudah tak muda lagi.
Namun, semangat untuk mewujudkan cita-cita tak pernah padam. Dilansir dari berbagai sumber, bapak ini memang sudah ingin ke Eropa sejak dia duduk di Sekolah Dasar. Mengandalkan mata pencahariannya, sang bapak akhirnya kini bisa mendaftar ke sebuah agensi tur untuk berkeliling Eropa.
Dilansir dari salah satu media lokal, seorang pemilik bisnis travel di Yogyakarta, Teja, kedatangan seorang bapak paruh baya berseragam ojek online. Tadinya, Teja mengira bapak tersebut ingin menarik penumpang. Tapi, di kantor travel agent tersebut tak ada yang memesan ojek online.
Ternyata, bapak tersebut bukannya ingin menarik penumpang tapi ingin mendaftar untuk ikut tur ke Eropa! Merasa malu dan bersalah, Teja langsung mempersilahkan bapak itu untuk duduk.
"Bapaknya sambil lihat brosur paket (wisata) lalu bilang, 'Mas saya mau ikut 3 Negara Eropa aja, ya! Saya ini baru bawa uang Rp10 juta buat DP-nya. Maaf yah mas Teja, uangnya campur recehan. Maklum hasil nabung dari ngojek,'" tulis Teja di akun Facebooknya.
Driver ojek online itu juga mengaku sangat ingin berkunjung ke Menara Eiffel. Tapi, karena awalnya pekerjaannya serabutan, uangnya tak cukup untuk menabung untuk trip tersebut.
Namun, berkat menyishkan penghasilannya, bapak tersebut berhasil mengumpulkan uang RP10 juta untuk membayar tur tersebut di muka. Dia mengaku, dalam satu bulan, dia menyisihkan Rp500 ribu hingga RP1 juta untuk menabung. Soalnya, penghasilannya bekerja sebagai supir ojek online berkisar RP4-5 juta per bulan.
"Yang penting kebutuhan dapur sama anak-anak sekolah tidak terganggu. Saya juga ingin menjadi inspirasi buat anak-anak saya, Mas, supaya mereka bisa pergi keliling dunia, supaya mereka sadar bahwa ilmu itu tidak ada batasnya. Pergi jalan-jalan ke luar negeri itu penting supaya kita sadar bahwa ada jendela ilmu yang luar biasa di sana, supaya anak-anak saya sadar bahwa mencari ilmu itu tidak hanya di Bantul, Yogyakarta, tapi ada gudang ilmu di luar negeri sana," lanjut Teja menceritakan alasan keinginannya ke Eropa.
Kisah supir ini tentu saja menyentuh hati Teja. Dia pun menuliskan percapakapannya di akun Facebook pribadinya. Kisah ini juga pasti menginspirasimu untuk terus berusaha meraih mimpi. Meskipun belum terwujud, pasti ada jalan untuk menggapainya. Jangan pernah menyerah karena mimpi itu terwujud membutuhkan waktu yang lama. Tapi kamu harus yakin, suatu saat nanti mimpi itu menjadi kenyataan.