Nggak Suka Berkeringat? Sebaiknya Jangan Pergi ke 5 Tempat Ini

Asnida Riani diperbarui 23 Jun 2017, 17:05 WIB

Fimela.com, Jakarta Destinasi perjalanan menentukan mood dan seberapa banyak pengalaman bisa dibawa pulang, setuju? Dengan peranan yang begitu krusial, kamu tentu tak ingin salah memilih hendak pergi ke mana di jadwal traveling selanjutnya.

Mengenali diri sendiri, baik soal keinginan maupun kemampuan, kiranya mesti didahulukan di poin ini. Salah-salah, apalagi kalau sampai memaksakan keadaan, kamu mungkin nantinya malah tak bisa menikmati agenda demi agenda yang telah disusun. Jadi, pastikan kamu pergi ke tempat yang tepat, juga sesuai, dan benar-benar diingini.

Banyak faktor yang membuat pelancong enggan untuk singgah, mulai dari hal kompleks macam keamanan, hingga perihal sepele-padahal-tidak seperti cuaca. Nah berbicara poin terakhir ini, buat kamu yang tak suka berkeringat akibat udara yang terlalu panas, sebaiknya hindari tempat-tempat menurut  cntraveler.com berikut. Yuk, catat nama-namanya!

Death Valley, Amerika Serikat. Wilayah taman nasional ini tercatat di Guinness Book of World Records sebagai tempat dengan temperatur paling tinggi di Bumi. Tercatat, Death Valley pernah bersuhu 56 derajat celcius pada Juli 1913.

Kawasan konservasi yang jadi jalur pendakian favorit bagi para pecinta alam ini, tahun lalu pada bulan Juni bersuhu 46 derajat celcius, bahkan sempat menyentuh angka 52 derajat celcius. Kuatkah kamu melakoni aktivitas dengan temperatur yang sebegitu panas?

What's On Fimela
2 dari 3 halaman

58 Derajat Celcius

El-Azizia, Libya. Menggeser Death Valley sebagai tempat paling panas di Bumi, suhu di kawasan ini sempat menyentuh angka 58 derajat celcius pada 2012. Padahal, kota di utara Afrika, dekat Laut Mediterania ini rata-rata bersuhu 49 derajat celcius.

Dengan temperatur yang demikian panas, akan kamu jumpai pemandangan savana tandus dengan hanya sedikit tumbuhan hijau yang tersisa. Didominasi bukit-bukit, sebagaimana Death Valley, El-Azizia juga merupakan jalur pendakian dengan panorama menarik.

Dallol, Ethiopia. Karena parasnya yang begitu unik, beberapa pelancong menyebut Dallol sebagai negeri alien, sementara sisanya mengatakan tempat ini sebagai gerbang neraka. Bukan tanpa sebab, lantaran suhu di sini bisa naik hingga 45 derajat celcius.

Berupa tanah geologis yang terdiri dari susunan garam, sumber panas bermaterial asam, dan semburan gas, tempat ini memang menarik untuk disambangi. Tapi bagi kamu yang tak kuat panas, sebaiknya urungkan niat untuk datang bila suhu sedang galak-galaknya.

3 dari 3 halaman

Negeri 1001 Malam

Wadi Halfa, Sudan. Jika singgah, maka tempat ini secara sepenuhnya akan membawamu masuk ke angan negeri 1001 malam dengan parasnya, juga suasana yang terbentuk di sekitar. Kendati demikian, mampukah kamu menahan panas yang terlalu?

Kota yang dikenal sebagai jalur badai pasir ini bersuhu rata-rata 40 derajat celcius, bahkan pernah menyentuh angka 53 derajat celcius pada April 1967. Jika tak siap banjir keringat, sebaiknya jangan singgah ke destinasi yang satu ini.

Dasht-e Lut, Iran. Ya, tempat ini adalah sebagaimana kamu bisa membayangkan gurun. Berbukit dan landai di sisi lain, tandus, dipenuhi pasir, serta punya suhu ekstrem, yakni panas di siang hari dan terlalu dingin saat malam.

Gurun yang tak bisa ditinggali ini sering kali disebut sebagai permukaan tanah paling panas di Bumi. Sebagaimana pernah dilaporkan NASA, terdapat sumber panas alami di tempat ini yang merupakan hasil radiasi sinar matahari. Suhunya? Mencapai 70 derajat celcius pada 2005.