Fimela.com, Jakarta Bali, mendengarnya, maka hamparan pantai pasir putih berbatas laut biru lah yang mungkin menyeruak secara otomatis di angan. Sepoi angin pesisir dan harmoni gulungan ombak yang saling sambung-menyambung kiranya telah teramat lekat dengan Pulau Dewata. Kendati demikian, Bali tak hanya soal pesisir cantik yang sanggup membuatmu enggan beranjak.
Kamu pun mungkin sudah tahu kalau pulau tetangga Lombok ini juga merupakan rumah bagi sebagian pemeluk Hindu yang masih dengan taat memegang sejumlah tradisi. Tapi, tahukah kamu kalau ternyata terdapat beberapa aliran yang membuat aplikasi tradisi tersebut jadi berbeda? Ya, Bali memang seberagam itu, karenanya pergilah ke Desa Tenganan!
Bagaimana tidak, desa di wilayah Karangasem ini menawarkan kisah Bali yang lain. Dihuni penduduk asli Bali atau Bali Aga yang telah berdiam di Pulau Dewata sebelum era Majapahit, terdapat sejumlah perbedaan tradisi di sini.
Misal, masyarakat Tenganan tak mengenal nyepi seperti kebanyakan penduduk Hindu Bali lainnya. Unik, banyak turis, baik lokal maupun asing, yang sengaja bertolak untuk melihat sederet upacara dengan bentukan atmosfer berbeda.
Karena ada adat yang melarang menjual lahan, maka tak akan kamu temukan penginapan di sini. Tapi, kamu bisa bermalam di kawasan di sekitar Desa Tenganan. Singgahlah dan lihat paras Bali yang lain. Datanglah dan nikmati perbedaan, serta kisah dari Bali yang berbeda. Selengkapnya, simak video ini, yuk!