Kenapa Millennials Sering Gagal Dalam Urusan Cinta?

fitriandiani diperbarui 22 Jun 2017, 19:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Putus cinta, perpisahan, dan patah hati itu biasa dalam hubungan percintaan. Itu merupakan bagian dari alurnya. Meski dalam kadar dan wujud yang berbeda-beda pada setiap hubungan, hampir semua orang pasti pernah merasakannya, kok! 

Hubungan asmara memang penuh dengan drama. Ada yang dramanya berlebihan, ada yang pas sesuai porsi. Ada yang sad ending, ada yang happy ending. Ada juga yang never ending! Haha. Pernah, kan, kamu melihat pasangan yang hubungannya tetap harmonis padahal mereka sudah berusia senja, dan sudah berpuluh-puluh tahun hidup bersama? Pasangan yang seperti itu memang sangat menginspirasi. Melihat mereka, rasanya jadi ingin ngobrol sambil bertanya-tanya soal 'rahasia' mereka bisa hidup bersama sampai tua.

Tak jarang juga, kegagalan hubungan terpampang jelas di sekitar kita. Seakan tak mengenal usia, baik yang tua maupun yang muda, ada saja yang mengalaminya dan itu tidak sedikit jumlahnya. Nah, melihat hal itu, pernah nggak sih kamu bertanya-tanya, kenapa hubungan asmara sekarang-sekarang ini, khususnya bagi generasi millennials, menjadi begitu rentan putus?

Untuk menjawabnya, mungkin beberapa penjelasan ini akan membantu. Simak yuk, girls!

1. Millennials adalah generasi serba instan. Seringkali kita mengambil keputusan dengan tergesa-gesa. Tak lagi pikir panjang soal bibit, bebet, dan bobot, merasa kesenangan itu ada saat bersamanya, kamu bisa langsung mengasumsikan bahwa kamu akan bahagia selamanya bersama dia. Asumsi itu jelas salah, karena, pertama; secocok-cocoknya kalian untuk satu sama lain, kesedihan dan masalah pasti ada. Kedua; karena kamu berpikir hubunganmu dan dia adalah tentang bahagia selamanya, secara tidak langsung kamu telah mengabaikan pembelajaran tentang menyelesaikan masalah berdua.

2. Terlalu banyak menyerap informasi tapi kurang mengolahnya sebagai pelajaran. Di era digital dan internet seperti sekarang ini, hampir semua informasi tentang apapun bisa didapatkan dengan mudah dalam genggaman. Informasi tersebut tak terkecuali tentang hubungan percintaan orang-orang. Ada contoh bahagia dikit, langsung kepengin seperti itu; tanpa berpikir bagaimana cara pasangan yang dilihat bisa sampai ke tahap itu. Ada contoh buruk dikit; denial, menganggap itu tidak mungkin terjadi pada hidupmu. Padahal, selalu ada pelajaran berharga yang bisa kamu ambil dari keduanya kalau kamu mau melihat lebih dalam, dibanding cuma meniru atau menolak.

3. Millennials berpikir ia bisa hidup secara independen termasuk dalam hal asmara. Yes, sifat individualisme generasi millennials ini begitu tinggi. Hal tersebut bahkan berlaku juga untuk soal percintaan. Merasa diri sendiri adalah pusat semesta akan menurunkan kemampuan berkompromi yang sangat dibutuhkan dalam hubungan. Sekalipun gagal, kamu akan menganggap semua baik-baik saja dan cenderung menolak melakukan analisa tentang kesalahan apa yang terjadi hingga menyebabkan perpisahan itu.

Dengan mengetahui analisa singkat ini, semoga kamu bisa belajar untuk memahami kenapa banyak sekali hubungan yang rentan putus sekarang-sekarang ini dan bisa menghindarinya, ya!

What's On Fimela