Sederet Mitos tentang Tidur yang Nggak Boleh Dipercaya

Floria Zulvi diperbarui 23 Jul 2017, 19:40 WIB

Fimela.com, Jakarta Tidur adalah salah satu kegiatan yang paling ditunggu oleh kebanyakan orang. Usai lelah menghadapi macet seharian dan kemarahan bos yang tak kunjung reda, mengistirahatkan tubuh dan pikiran bisa menjadi pelarian sesaat sekaligus mencharge energi yang sudah habis terpakai seharian.

Meski sudah dilakukan setiap hari selama kamu bernapas, ternyata masih banyak sekali orang yang termakan mitos mengenai tidur. Malah kekeliruan tersebut bisa merusak waktu istirahat dan menguras energi lho, girls! Dilansir dari The List, berikut mitos seputar tidur yang pantang dipercaya!

Alkohol bisa membuatmu tidur nyenyak. Banyak orang yang mengakhiri hari yang menyebalkan dengan cara minum alkohol dan berharap bisa tidur nyenyak. Namun hal tersebut adalah mitos belaka. Ketika minum alkohol, tubuh kamu bisa mengalami dehidrasi. Belum lagi keinginan untuk buang air kecil dan membuatmu bangun lagi, lagi dan lagi.

Tombol snooze membuatmu merasa lebih baik. Kamu menekan tombol snooze satu kali di hari Senin, tiga kali di hari Selasa, dua kali di hari Rabu dan seterusnya. Hal tersebut bisa membuat tubuh dan otamu bingung. Otakmu mungkin akan berhenti mengenali suara dari alarm sebagai sinyal untuk bangun. Ya, hal tersebut sama saja dengan melatih otakmu untuk mengabaikan waktu bangun.

Menghitung domba bisa bikin tidur. Ternyata hal yang selama ini kamu lakukan adalah mitos, girls. Para psikoloh dari Oxford University mengatakan hal tersebut tidak berpengaruh. Jika ingin tidur lebih cepat, disarankan untuk membayangkan tempat yang damai dan rileks seperti air terjun.

Insomnia berarti kamu nggak bisa tidur. Kebanyakan orang berpikir bahwa insomnia adalah keadaan saat seseorang nggak bisa tidur dengan mudah. Namun sebenarnya, insomnia juga bisa diartikan sebagai tidur yang tak berkualitas. Sehingga saat bangun, mungkin kamu merasa seperti nggak tidur sama sekali.

Nggak boleh membangunkan orang yang tidur berjalan. Para ahli malah menyarankan untuk membangunkan mereka yang tidur sambil berjalan. Karena para sleepwalkers bisa melakukan hal yang berbahaya dalam keadaan tersebut. Dalam beberapa kasus, bahkan mereka bisa menyetir mobil bahkan membunuh orang tanpa disadari.