Di RS Kanker Dharmais, Jakarta, ibunda Lucky wfat setelah menjalani perawatan intensif selama kurang lebih delapan bulan. Penyakit kanker paru-paru menjadi salah satu penyebab wafatnya sang ibunda. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Lucky pun mengatakan, sudah menjalani perawatan selaa 8 bulan dan satu bulan terakhir dilakukan di Indonesia. Lucky pun menerima takdir yang sudah ditetapkan Allah atas kepergian ibunya ini. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Kemarin Mamah saya meninggal Sabtu, 18.30 WIB. Sempat dirawat 8 bulan, kanker paru-paru. Sebulan ini dirawat di Indonesia, kita sudah lakukan semampu kita untuk penangganan medis, tapi Allah berencana lain,” ucap Lucky Hakim. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Berstatus sebagai anak angkat, namun Lucky sudah menganggap sang ibu sebagai ibu kandungnya sendiri. Di mata Lucky, sang ibu adalah wanita yang luar biasa yang bisa membesarkan dirinya sendirian. (Deki Prayoga/Bintang.com)
"Beliau wanita yang luar biasa, beliau itu single parent, beliau survivor, beliau orangtua yang berhasil. Saya anak Yatim Piatu yang dibesarkan beliau, bahkan saya merasa lupa kalau saya ini bukan anak kandungnya," jelasnya. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Lucky pun sangat merasa bahwa kesuksesannya saat ini juga berkat doa dan kasih sayang dari sang ibu. banyak pelajaran yang dapat diambil Lucky dari ibundanya untuk bekal hidupnya di kemudian hari. (Deki Prayoga/Bintang.com)
Jenazah ibunda Lucky Hakim disemayamkan di kediamannya di Jl Banyumas, No.54, Menteng. Setelah itu jenazah di Salatkan di Masjid Sunda Kelapa dan kemudian dimakamkan di TPU Karet Bivak, pada Minggu (18/6/2017). (Deki Prayoga/Bintang.com)