Fimela.com, Jakarta Kamu tentu ingin traveling dengan tenang. Tak ada satu-dua hal yang mengganggu apalagi sampai mengacaukan jadwal perjalanan. Pokoknya, liburan, sebagaimana kesan umumnya, benar-benar berjalan menyenangkan.
Namun demikian, kamu juga mungkin sudah tahu walau perjalanan yang berlabel senang-senang bisa saja diselingi kendala-kendala tertentu. Beberapa boleh jadi sudah diprediksi, sementara sisanya merupakan tantangan baru yang mengharuskanmu berimprovisasi, terkadang jauh dari jalur. Saat itulah mungkin asuransi perjalanan diperlukan.
Tak bersifat absah memang, namun kalau mulai melirik asuransi perjalanan, maka pastikan kamu mempertimbangkannya dengan baik. Diskusi dengan diri sendiri atau (kalau perlu) keluarga dalam hal ini. Jadi, sebelum membuat keputusan terdapat beberapa poin yang mesti diperhitungkan, apakah kamu membutuhkan asuransi perjalanan atau tidak.
Cover apa saja? Sebagaimana dimuat 101 Travel Tips & Stories, asuransi perjalanan pada dasarnya akan menanggung kematian dan lumpuh total akibat kecelakaan pesawat, transportasi lokal, dan sebagainya. Juga, biaya dokter atau rumah sakit saat traveling, dan kehilangan bagasi di pesawat.
Kehilangan paspor atau dokumen penting lain, keterlambatan bagasi (lebih dari 12 jam), keterlambatan pesawat, kereta api, bus, kapal feri, dan moda transportasi lain dalam waktu lebih dari 12 jam, serta peristiwa atau kerugian akibat terorisme.
What's On Fimela
powered by
Perlu atau Tidak?
Asuransi perjalanan, perlu atau tidak? Tergantung sebenarnya. Tapi kalau kamu adalah frequent traveler, tak ada salahnya 'berinvestasi' di pembiayaan ini. Misal, kamu harus melakukan 30-40 kali penerbangan udara setiap tahun.
Kalau periodenya seperti itu, maka asuransi perjalanan mungkin malah membuatmu berhemat. Untuk WNI, asuransi yang biasa ditawarkan ada empat, yakni domestik, Asia (kecuali Korea, Jepang, India, Sri Lanka dan Nepal), Worldwide Gold, dan Worldwide Plantinum.
Pada beberapa waktu, termasuk saat pengajuan visa, kamu butuh asuransi perjalanan sebagai prasyarat. Jadi, pembelian jasa asuransinya hanya dilakukan saat tengah pergi ke suatu tempat yang membutuhkan visa sebagai izin masuk.
Jadi, yang mesti dipertimbangkan untuk menggunakan asuransi perjalanan atau tidak adalah frekuensi traveling yang kamu lakukan, mana yang berpotensi membuatmu lebih hemat, dan hendak pergi ke mana dalam waktu tersebut. Pertimbangkan dengan bijak ya!