Mengapa Sahabatmu Belum Tentu Jadi Travelmate yang Baik?

Asnida Riani diperbarui 14 Jun 2017, 17:05 WIB

Fimela.com, Jakarta Sudah sangat akrab, sering menghabiskan waktu bersama, juga telah lama mengenal satu sama lain tak cukup membuat seorang sahabat jadi travelmate paling ideal. Soal teman perjalanan, kamu harus sama selektifnya dengan deretan elemen traveling lain.

Karena salah-salah, perjalananmu bisa jadi tak berisi semangat dan kesenangan-kesenangan yang sudah diperkirakan selagi menyusun jadwal perjalanan. Teman perjalanan adalah energi yang memegang andil penting dari satu ke agenda lain hingga semuanya nanti tuntas. Mengingat fakta itu, kamu tentu tak ingin salah pilih di poin ini.

Orang-orang yang dianggap karib di keseharian belum tentu cocok dijadikan teman ketika menjelajah negeri-negeri asing. Namun demikian, bukan berarti juga kamu mesti pergi sendiri di tiap kesempatan traveling. Sebagai pertimbangan dan upaya antisipasi, yuk ketahui mengapa sahabat belum tentu bisa jadi travelmate yang baik!

Selera perjalanan berbeda. Sifat poin ini sangat fleksibel. Misalnya, kalian tahu sama-sama suka agenda yang sarat akan petualangan. Namun dalam beberapa waktu, satu di antaranya mungkin sedang ingin tenang di hampir sepanjang agenda, atau malah sudah berbeda sedari awal.

Jadi, pastikan pergi bersama orang yang punya satu visi-misi. Jangan kaget kalau malah mendapati orang asing yang berkeinginan persis sepertimu. Kalaupun tetap ingin pergi bersama, disesuaikan saja. Misal, ada beberapa hari di mana kalian berpisah dan melakukan kegiatan berbeda sesuai dengan ketertarikan masing-masing.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Suasana Berbeda

Tak berada di lingkungan yang familiar. Mungkin tak banyak disadari, namun situasi sekitar yang berbeda sering kali memicu perselisihan. Ditambah lelah yang sering kali menggerayangi ketika traveling, uang menipis, dan terjadinya berbagai hal tak diinginkan, bukan tak mungkin kalian menjadi orang yang tak dikenal satu sama lain.

Dalam keadaan-keadaan ini, biasanya kalian akan lebih mudah tersinggung, marah, dan tak bisa saling menjaga mood. Meski bersama sahabat sekalipun, 'sindrom' ini kerap menyambangi. Kalau tak ada kesadaran dan keinginan kuat, hal ini sangat mungkin terjadi di antara kalian.

Tak jujur dengan kemampuan pribadi. I thought i knew you, what did i know? The Beatles pernah berkata. Meski sudah sangat dekat, kita pasti punya beberapa hal yang belum didiskusikan bersama, dan celakanya, kejadian macam ini kerap terjadi saat traveling bersama.

Tak kuat berjalan kaki, takut ketinggian, tak bisa makan makanan manis, dan sedang tidak enak badan, misalnya. Jangan ragu berdiskusi akan kondisi kalian sebelum dan saat travelingKalau tidak, sengsara yang lebih parah mungkin menunggu di depan.