Kalau si Jomblo Angkatan Tua Akhirnya Punya Pacar, Begini Jadinya

fitriandiani diperbarui 13 Jun 2017, 19:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Ada atau nggak adanya pacar dalam hidup memang bukan sesuatu yang esensial bagi kelangsungan kehidupan itu sendiri. Jika disamakan dengan prinsip kebutuhan dalam ilmu ekonomi, pacar itu kebutuhan tersier. Ada pacar, bagus. Nggak ada pacar, ya nggak apa-apa. Tanpa pacar, kamu masih bisa melanjutkan hidup kok.

Meskipun begitu, pada kenyataannya keberadaan seorang pacar dalam hidup itu tetap didamba-dambakan. Hidup seorang jomblo itu sering dianggap hampa, sampai banyak orang yang sering menjadikan status relationship itu sebagai bahan ejekan. Padahal, biasa saja. Yang merasa kehadiran seorang pacar itu penting banget mungkin hanya orang yang sudah lama sekali menjomblo dan sudah lama pula merasakan kehampaan tanpa hadirnya--karena dia terlalu fokus meratapi sosok pacar dan nggak maksimal menikmati hidup di luar kejombloannya dia. Hihi

Orang yang baru punya pacar lagi setelah sekian lama menjomblo itu merasa hidup mereka lagi indah-indahnya, tanpa cacat sedikit pun. Mereka belum sadar kalau punya pacar dan menjalani hubungan semacam itu bukan hanya tentang senang-senang saja. Tapi, namanya lagi bahagia, mana peduli?

Setelah sekian lama jomblo, kehadiran pacar itu jadi sangat istimewa. Tiba-tiba si pacar jadi pusat semestanya. Ada yang pernah merasakan, atau melihat temannya seperti ini, girls?

Berikut ini ada lagi nih, hal-hal yang umum terjadi pada si jomblo angkatan tua yang baru punya pacar!

Kelakuan Orang yang Lama Menjomblo Saat Akhirnya Punya Pacar

1. Selama ini pengin sayang-sayangan sama pacar tapi nggak ada objeknya, sekarang sudah ada, senang dan gemasnya luar biasa. Maunya sayang-sayangan terus, di hp, saat bertemu langsung, saat berduaan, saat lagi ramai-ramai sama teman. Hmm, dunia serasa milik berdua, yang lain ngontrak!

2. Selalu ke mana-mana berdua pikirannya masih karena cinta, belum tercemar konteks negatif seperti posesif. Nanti lama-lama bakalan merasa risih sendiri, sih, kalau ke mana-mana dan ngapa-ngapain berduaan terus. Jadi semacam kehilangan ruang gerak pribadi, bisa-bisa nanti malah nggak bisa main sama teman.

3. Teleponan hampir di setiap ada waktu luang juga karena masih sekadar memenuhi keinginan untuk selalu bersama. Namanya juga pasangan baru, apa-apa maunya barengan terus, kalau lagi nggak beraktivitas barengan, teleponan, video call-an, dan semacamnya. Ribet.

4. Tapi punya pacar setelah jomblo lama itu juga kerap kali berimbas kepada terciptanya jarak antara kamu dan teman-teman. Saking seringnya berdua, malah seringkali lebih memilih pacar baru dibanding teman-teman, membuat teman geram kepadamu. Hati-hati kehilangan mereka, lho.

5. Semua tentang pacar barumu masih sempurna, sampai kalau teman-temanmu memperingatkan sesuatu yang buruk pun kamu nggak akan mempedulikannya. Jadi walau mereka benar, di matamu mereka tetap salah; cuma pacarmu yang benar. Nggak heran kalau si jomblo yang akhirnya punya pacar ini, malah jadi kehilangan teman-temannya.

Selain si jomblo yang akhirnya punya pacar itu yang nggak sadar kalau hubungan bukan cuma tentang yang indah-indah saja, orang-orang di sekitar dia juga biasanya merasakan 'ampas'-nya. Yang paling terasa sih, sebelum punya pacar ke mana-mana, ngapa-ngapain barengan terus. Setelah punya pacar, jangan banyak berharap akan diingat. Hihi, sabar ya!

What's On Fimela